Bacaini.ID, KEDIRI — Pesta malam tahun baru identik dengan acara bakar-bakar makanan. Jagung bakar, sosis, daging, hingga seafood sering menjadi menu favorit.
Di balik aroma yang menggugah selera dari makanan yang dibakar atau barbeque ternyata menyimpan sejumlah risiko kesehatan. Risiko yang kerap luput dari perhatian.
Saat daging, sosis atau jagung dibakar hingga gosong, akan terbentuk senyawa kimia berbahaya buat kesehatan, seperti Heterocyclic Amines (HCA) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH).
Baca Juga: Memperbanyak Protein Jadi Tren Makanan Global Tahun 2025
Menurut penelitian International Agency for Research on Cancer (IARC), senyawa ini bersifat karsinogenik dan berpotensi memicu risiko kanker jika dikonsumsi secara rutin dalam jangka panjang.
Tak hanya itu, lemak daging yang menetes ke bara api akan menghasilkan asap yang kemudian menempel kembali pada makanan. Asap inilah yang memperbesar paparan PAH.
Semakin hitam dan gosong bagian makanan, semakin tinggi kandungan senyawa berbahayanya. Inilah alasan mengapa bagian daging yang hangus sebaiknya tidak dikonsumsi.
Risiko lain datang dari bahan olahan seperti sosis dan bakso. Makanan ini umumnya mengandung pengawet, garam, dan lemak jenuh yang cukup tinggi.
Ketika dipanggang berlebihan, kandungan nitrit di dalamnya dapat berubah menjadi nitrosamin, senyawa yang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kesehatan.
Baca Juga: Pasar Ngasem Jogja, Surga Kuliner Tradisional yang Bikin Ngiler
Pada jagung yang dibakar dapat membentuk akrilamida yang juga bersifat karsinogenik, pemicu kanker. Bahan makanan apapun yang mengandung pati seperti jagung, jika dibakar dalam suhu di atas 120°C, dapat menghasilkan senyawa tersebut selain neurotoksik, berisiko merusak saraf.
Meskipun efek negatif tersebut bisa terjadi jika seseorang mengonsumsi rutin dalam jangka waktu panjang, berhati-hati dalam mengolah bahan makanan akan lebih baik daripada menumpuk risiko datangnya penyakit.
Cara Tepat Membuat dan Konsumsi Barbeque
Tak perlu menghindari makanan yang dibakar atau barbeque. Yang diperlukan adalah mengubah cara mengolahnya agar lebih aman untuk dikonsumsi. Berikut caranya.
• Hindari Membakar Makanan Hingga Gosong
Gunakan api sedang dan panggang lebih lama dengan suhu lebih rendah. Sering-sering membolak-balikan bahan makanan yang dibakar agar tidak ada bagian yang gosong. Jika ada yang menghitam, buang ‘arang’ yang tercipta karena pembakaran sebelum dikonsumsi.
• Marinasi Daging Sebelum Dipanggang
Untuk daging, marinasi sebelum dipanggang bisa membantu mengurangi efek buruk pembakaran.
Beberapa studi menunjukkan bahwa marinasi dengan bumbu alami seperti bawang, jeruk nipis, atau rempah dapat mengurangi pembentukan HCA.
Pilih daging tanpa lemak untuk meminimalisir tetesan lemak yang jatuh ke arang yang sebabkan asap berbahaya.
• Kukus atau Rebus Jagung Sebelum Dibakar
Pada jagung, mengukus atau merebusnya setengah matang dulu sebelum dibakar, juga membantu mengurangi efek buruk pembakaran.
Usahakan untuk membakar jagung dengan dibungkus alumunium foil. Oleskan terlebih dahulu dengan bumbu, lantas bungkus dengan alumunium foil dan bakar.
Cara lain adalah dengan membakar beserta kulitnya. Rendam jagung dan kulitnya dalam air selama 10-15 menit, lantas bakar.
Membungkus jagung saat membakarnya melindungi biji jagung agar tak langsung menghitam, namun tetap memberi aroma smokey.
• Gunakan Alat Panggang yang Aman
Gunakan grill pan atau alas aluminium berlubang untuk mencegah lemak langsung jatuh ke bara api. Hindari membakar dengan suhu tinggi dan sering dibolak-balik.
• Sajikan Sayuran Sebagai Pendamping
Jangan lupa untuk siapkan sayuran segar sebagai pendamping makanan barbeque. Nutrisi yang terkandung dalam sayur-sayuran dapat mengurangi paparan zat radikal bebas.
Selamat menyambut tahun baru 2026!
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif





