Bacaini.ID, KEDIRI – Blue pit viper merupakan ular asli Indonesia. Namanya melambung gara-gara film animasi Zootopia 2 produksi Walt Disney Animation Studios.
Gary De’Snake, tokoh pendamping utama dalam film Zootopia 2 adalah seekor ular berbisa warna biru cerah. Digambarkan sebagai blue pit viper yang berkarakter ramah, optimis dan lucu. Mematahkan stereotip antagonis.
Baca Juga: Patukan Ular Weling yang Mematikan, Hati-hati yang Suka di Sungai
Visual Gary De’Snake diketahui merupakan gambaran wujud ular endemik di Indonesia: blue pit viper atau viper biru. Spesies berbisa ini bernama ilmiah Trimeresurus insularis. Ia juga dikenal sebagai white-lipped island pit viper atau Sunda Island pit viper.
Warna biru yang mencolok sebenarnya merupakan varian warna atau morfo yang langka. Karena sebagian besar ular dari spesies ini berwarna hijau atau kuning.
Viper Biru, Si Cantik yang Bisa Buat Daging Manusia Meleleh
Viper biru endemik di Indonesia dan Timor Leste. Terutama ditemukan di Kepulauan Nusa Tenggara, termasuk Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Flores, dan pulau-pulau sekitarnya.
Banyak literatur yang menulis bahwa ular ini berasal dari Kepulauan Sunda Kecil. Namun seringkali masyarakat awam menyalah artikan sebagai ‘sunda’ saja, dan menyangka viper biru dari Jawa Barat.
Faktanya, Kepulauan Sunda Kecil adalah yang kini disebut sebagai Kepulauan Nusa Tenggara seperti tersebut di atas.
Baca Juga: Raya and the Last Dragon, Kisah Pengorbanan Naga Untuk Manusia
Warna biru terang hingga biru-hijau yang dimiliki viper biru, disebabkan oleh pigmen khusus yang memantulkan cahaya biru, yang berfungsi sebagai kamuflase di lingkungan hutan tertentu, terutama di Pulau Komodo.
Viper biru dikenal sangat berbisa. Racunnya bersifat hemotoksik, dapat menyebabkan rasa sakit hebat, pembengkakan parah, kerusakan jaringan lokal, dan mengganggu pembekuan darah.
Efek gigitan viper biru juga bisa membuat kematian jaringan kulit yang menyebabkan daging ‘meleleh’ atau membusuk.
Meskipun jarang menyebabkan kematian instan seperti ular kobra atau mamba, gigitan yang tidak diobati dapat menyebabkan pendarahan internal yang parah, gagal ginjal, hingga kematian.
Beberapa kasus kematian yang dilaporkan akibat gigitan jenis ular ini adalah akibat keterlambatan penanganan medis.
Peminat Viper Biru Semakin Melonjak Sejak Zootopia 2
Sebelumnya tak banyak yang melirik viper biru eksotis ini sebagai hewan peliharaan atau koleksi. Namun, film Zootopia 2 melambungkan pamornya hingga terjadi fenomena ‘Gary Effect’ di berbagai negara terutama China.
Baca Juga: Hewan Berbahaya Ini Muncul Saat Musim Hujan, Ada Ular Berbisa
Di platform e-commerce global, pencarian viper biru Indonesia meningkat tajam dengan keyword: ‘Indonesian pit viper’ atau ‘Gary’s same-style snake’.
Harganya pun melonjak, dari yang berkisar ratusan ribu menjadi jutaan rupiah. Kini, viper biru Indonesia dijual hingga enam jutaan rupiah per ekornya.
Tren ‘Gary Effect’ ini didominasi oleh Gen Z yang kepincut dengan karakter ular menggemaskan penuh optimisme dalam film Zootopia 2 yang berhasil mengubah persepsi negatif pada reptil berbisa ini.
Lonjakan permintaan pada viper biru Indonesia memicu kekhawatiran di kalangan otoritas kesehatan dan ahli reptil. Selain jenis langka, banyak pembeli yang sekedar FOMO, tidak memahami tentang reptil dan tidak menyadari viper biru merupakan jenis ular yang sangat berbisa dan berbahaya.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif





