Ringkasan Berita
- Angin puting beliung menerjang stadion Gelora Penataran Nglegok Kabupaten Blitar
- Kerusakan pada atap tribun stadion Gelora Penataran Nglegok menimbulkan kerugian material sekitar Rp1,5 miliar
- Selain di stadion Nglegok, puting beliung juga menerjang sebagian wilayah Kecamatan Garum dan Kanigoro
Bacaini.ID, BLITAR – Angin puting beliung menerjang stadion Gelora Penataran Nglegok Kabupaten Blitar Jawa Timur Selasa (14/10/2025).
Terjangan puting beliung bersama hujan deras mengakibatkan atap tribun stadion Gelora Penataran porak-poranda.
Atap tribun galvalum sepanjang 90 meter sampai ambrol. Termasuk sebagian tiang besi penyangganya jebol.
Kerugian material akibat bencana alam puting beliung ini diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar.
“Hasil asesmen BPBD kerugian diperkirakan Rp1,5 miliar,” ujar Kadispora Kabupaten Blitar Anindya Putra Robertus kepada wartawan Selasa (14/10/2025).
Terjangan angin puting beliung bersama hujan deras itu berlangsung sekitar pukul 15.41 WIB. Angin bergerak dari Timur ke Barat.
Atap tribun stadion Gelora Penataran yang diterjang puting beliung sampai melompat ke luar bangunan. Material menimpa sejumlah tumbuhan yang berada di depan.
Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam bencana yang terjadi. “Ikut hancur (taman depan stadion) kena material atap tribun,” kata Anindya.
Atap tribun stadion Gelora Penataran yang hancur oleh puting beliung dibangun pada tahun 2015 dengan sumber dana APBD. Sedangkan taman depan stadion dibangun tahun 2019.
Menurut Anindya, perkiraan kerugian material sebesar Rp1,5 miliar mengacu dari biaya pembangunan. Ia berharap pasca musibah bisa segera dilakukan recovery.
Sebab untuk sementara stadion belum bisa dipakai lantaran di antara puing-puing material kerusakan terdapat kabel listrik yang berbahaya.
“Untuk sementara (stadion) belum bisa dipakai, masih dipasangi police line,” pungkasnya.
Informasi yang dihimpun, selain merusak stadion Nglegok, angin puting beliung juga menerjang wilayah Kecamatan Garum dan Kanigoro.
Di Slorok Garum puting beliung merusak sebuah sekolahan.
Penulis: Solichan Arif