Bacaini.ID, KEDIRI – Sebuah bola api melesat di langit Cirebon, pada Minggu malam, 5 Oktober 2025. Bola api itu menghantam Laut Jawa hingga mengguncang wilayah Kuningan hingga Cirebon.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati, menyatakan dentuman terekam pada pukul 18:39 WIB dengan azimut 221. Cuaca yang saat itu cerah berawan, tanpa indikasi awan konvektif atau aktivitas petir, memperkuat dugaan bahwa sumber suara berasal dari luar atmosfer.
Peneliti utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Prof. Thomas Djamaluddin, menyatakan bahwa berdasarkan rekaman CCTV, kesaksian warga, dan data getaran BMKG, benda bercahaya tersebut adalah meteor berukuran sekitar 3–5 meter. “Lintasannya diperkirakan melalui Tasikmalaya, Kuningan, Cirebon, hingga perbatasan Brebes, dan kemungkinan jatuhnya di Laut Jawa,” ujarnya.
Video viral yang beredar di media sosial sempat menyebutkan lokasi jatuhnya meteor di sekitar Tol Ciperna. Namun, hasil investigasi Jasa Marga dan aparat TNI menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda meteor maupun kebakaran di lokasi tersebut. Pihak berwenang menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
Meski tidak menimbulkan kerusakan, peristiwa ini menjadi pengingat akan dinamika alam semesta yang tak terduga. BRIN menyebut bahwa meteor jenis ini, yang disebut bolide atau fireball, terbakar di atmosfer dan menghasilkan gelombang kejut yang dapat terdengar sebagai dentuman.
Warga diimbau untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Fenomena ini tergolong alami dan tidak berbahaya selama tidak jatuh di area berpenduduk.
Penulis: Hari Tri Wasono