Bacaini.ID, DENPASAR – Hujan deras selama lebih dari 24 jam telah menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah Bali, termasuk Denpasar, Gianyar, Jembrana, dan Tabanan. Pemerintah Kota Denpasar telah menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul kerusakan infrastruktur dan gangguan layanan publik yang meluas.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini dan langsung menginstruksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, untuk bertindak cepat di lapangan.
“Presiden Prabowo telah menginstruksikan BNPB dan instansi terkait untuk segera bertindak cepat di lokasi bencana. Distribusi bantuan harus dilakukan secara cepat dan tepat sasaran,” ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya melalui unggahan resmi di Instagram @sekretariat.kabinet.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Kepala BNPB langsung bertolak ke Bali untuk memimpin operasi tanggap darurat, termasuk evakuasi warga, pencarian korban, dan penyaluran logistik dasar seperti perahu karet, tenda pengungsi, sembako, matras, dan pompa air.
Sementara itu, laporan dari BPBD Bali menyebutkan bahwa banjir dan longsor telah menelan korban jiwa. Di Bali, sembilan orang dilaporkan meninggal dunia, sementara di Kabupaten Nagekeo, NTT, empat orang tewas dan empat lainnya masih hilang.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa penanganan bencana harus mengedepankan kecepatan, koordinasi lintas lembaga, dan kepedulian terhadap warga terdampak. Pemerintah pusat juga membuka jalur komunikasi langsung dengan pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan lapangan terpenuhi secara optimal.
Penulis: Hari Tri Wasono