Bacaini.ID, BLITAR – Grup whatsapp atau WA Grup (WAG) Info Demo Blitar jadi fokus pengembangan penyelidikan aparat kepolisian Polres Blitar Jawa Timur.
WAG Info Demo Blitar terungkap jadi medium koordinasi para pelaku aksi kerusuhan di mapolres Blitar Kota dan kantor DPRD Kabupaten Blitar pada 30-31 Agustus 2025.
Saat ini polisi tengah memburu pembuat WAG Info Demo Blitar sekaligus admin pengelolanya. Mereka disinyalir sebagai otak sekaligus penggerak aksi kerusuhan.
“Kita masih melakukan penyelidikan WAG Info Demo Blitar,” ujar Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman dalam siaran di radio Kamis (4/9/2025).
Kerusuhan di Blitar mengakibatkan 21 polisi mengalami luka sambitan batu dan pukulan kayu. Sementara kantor DPRD Kabupaten Blitar dibakar dan dijarah.
WAG Info Demo Blitar diketahui muncul jelang aksi kerusuhan. WAG dalam waktu cepat beranggotakan hingga 1000 orang.
Mayoritas anggota terungkap tersegmentasi pada usia anak-anak 14-15 tahun. Melalui percakapan di WAG mereka diprovokasi untuk melakukan aksi dengan cara-cara brutal.
Diajak menyerang polisi dan membakar kantor DPRD Kabupaten Blitar. Sebelum beraksi juga diarahkan untuk lebih dulu menenggak minuman keras (miras).
Menurut Kapolres Arif, begitu kerusuhan pecah sesuai target perusuh, WAG Info Demo Blitar langsung dihapus.
“WAG Info Demo Blitar langsung dibubarkan,” ungkap Kapolres Arif.
Sementara 50 orang lebih telah diamankan dengan 19 di antaranya ditetapkan tersangka. Mereka membakar dan menjarah kantor DPRD Kabupaten Blitar.
Mayoritas tersangka diketahui berusia anak-anak: 14-15 tahun. Polisi melalui ponsel para tersangka berhasil mengekstraksi data seluler yang telah dihapus.
Namun pembuat dan admin WAG Info Demo Blitar masih ditelusuri. Terutama otak atau dalang di belakang gerakan kerusuhan ini, diburu.
Kapolres Arif menambahkan, fenomena pelaku kerusuhan berusia anak-anak juga ditemukan di daerah lain, khususnya Kediri.
Kantor DPRD Kota Kediri, DPRD Kabupaten Kediri dan Kantor Pemkab Kediri diketahui juga dibakar dan dijarah. Mapolres Kediri Kota juga dirusak.
Para penggerak aksi kerusuhan ini disinyalir sengaja memakai anak-anak lantaran lebih mudah dihasut.
Anak-anak dan remaja punya kebiasaan Fomo atau ikut-ikutan tanpa berfikir panjang akibat yang ditimbulkan.
“Saat ini masih kita dalami siapa yang membuat grup WA dan mengajak anak-anak serta melakukan provokasi,” jelasnya.
Penulis: Solichan Arif