Bacaini.ID, KEDIRI – Sulitnya lapangan pekerjaan di Kota Kediri menjadi perhatian anggota DPRD. Pemerintah daerah dituntut menciptakan ekosistem lapangan kerja mandiri untuk menekan angka pengangguran.
Masukan ini disampaikan anggota DPRD Kota Kediri dari Fraksi Demokrat, Ashari, yang menyebut dunia kerja saat ini sangat dipengaruhi teknologi. “Kemajuan teknologi hari ini dan ke depan menjadi tantangan serius buat para pencari kerja. Banyak sekali lapangan pekerjaan yang tergantikan dengan mesin dan sistem,” katanya kepada Bacaini.ID, Selasa, 25 Agustus 2025.
Tantangan tersebut tidak bisa diatasi sendiri oleh masyarakat, khususnya para pencari kerja, tanpa dukungan dari pemerintah. Di sinilah peran pemerintah hadir dalam membantu warganya memperoleh lapangan kerja untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
baca ini Lulusan SMK Dominasi Pencari Kerja Kota Kediri, Lowongan Minim
“Mestinya pemerintah mendorong para pencari kerja untuk masuk pada dunia usaha yang bisa mereka jalankan sendiri atau sebagai enterprenuer. Banyak usaha yang tidak dilirik sama sekali oleh anak muda,” kata Ashari.
Beberapa dunia usaha itu antara lain sektor pertanian, peternakan dan perkebunan yang bisa dilakukan dengan cara modern dan tempat terbatas. Mengingat kebutuhan masyarakat terhadap tiga komoditas tersebut sangat tinggi dan tidak akan pernah berhenti.
Hal ini menurut Ashari sangat relevan dengan program pemerintahan Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi yang mendukung UMKM serta perluasan lapangan kerja.
Diketahui jumlah lapangan pekerjaan di Kota Kediri menurun drastis dalam satu tahun terakhir. Badan Pusat Statistik menyebut jumlah lowongan pekerjaan yang terdata secara resmi di Disnaker pada tahun 2024 hanya 517 saja. Padahal tahun sebelumnya lowongan pekerjaan yang tersedia masih mencapai 1.820 lowongan.
Ironisnya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menempati peringkat paling atas sebagai pencari kerja di Kota Kediri. Disusul berikutnya para sarjana atau jenjang perguruan tinggi. Hal ini menjadi persoalan serius Pemerintah Kota Kediri untuk menciptakan lapangan kerja yang inklusif dan berkelanjutan.
Penulis: Hari Tri Wasono