• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, August 2, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Masyarakat Beragama Tapi Tak Kenal Ajaran-Nya: Lebih Berbahaya!

ditulis oleh Editor
31/07/2025
Durasi baca: 3 menit
541 5
0
Masyarakat Beragama Tapi Tak Kenal Ajaran-Nya: Lebih Berbahaya!

masyarakat beragama tidak kenal ajaran Tuhan lebih berbahaya (foto/ist)

Salat satu rakaat bagi orang yang berilmu memiliki ganjaran pahala yang setara dengan seribu rakaatnya orang yang tak berilmu.

Dalam konteks perspektif hukum (fiqih) juga serupa. Seorang pelanggar aturan yang berpengetahuan hukum, mendapat ganjaran hukuman lebih berat ketimbang yang tak berpengetahuan (hukum).

Itu artinya Koruptor mestinya dihukum mati, karena tidak hanya mengetahui aturan, bahkan memanipulasinya sekaligus merampok hak ribuan dan bahkan jutaan rakyat.

Korupsi merupakan perbuatan yang jauh lebih keji dari sekedar pembunuhan berencana terhadap satu atau dua orang.

Koruptor sejatinya adalah pembunuh berdarah dingin. Perilakunya lebih sadis dari pembunuh bayaran yang paling sadis sekalipun.

Kejahatan yang diakibatkan seorang Koruptor jauh lebih ekstrem.

Korupsi membunuh ratusan atau bahkan jutaan manusia dengan cara mematikan harapan hidup yang berpotensi tak percaya pada Tuhan.

Korupsi menghancurkan tatanan psikologi sehingga berpotensi melakukan segala bentuk kejahatan. Membawa kematian paling menyakitkan.

Di negeri ini banyak orang beragama tapi nyatanya tak menganut ajaran-Nya.

Salah satu buktinya adalah nama-nama yang beridentitas agamis, tapi perilakunya jauh dari ajaran agama yang dianut.

Bahkan mereka yang disebut ulama (ahli agama) sekalipun tidak sedikit berperilaku sama dengan yang tidak mengerti agama.

Sistem politik, ekonomi, sosial, keuangan dan pendidikan menghasilkan manusia yang telah keluar dari kodratnya sebagai manusia penjaga kelestarian dan kedamaian alam.

Sistem dalam berbangsa dan bernegara itu lebih cenderung menciptakan monster yang paling ganas.

Sosok-sosok yang tak mengenal kodratnya. Individu-individu yang semakin jauh dari keyakinan terhadap Tuhannya.

Negeri ini telah menjadi lebih kejam dari sistem komunisme yang selalu dikampanyekan menakutkan bagi kehidupan manusia.

Negeri yang dirumuskan oleh logika kapitalisme (keserakahan) dan liberalisme (kebebasan yang tak bertanggung jawab).

Di mana agama hanya sebagai kamuflase dalam kehidupannya. Menjauhkan manusia dari ajaran agamanya.

Dalam perspektif religiusitas dan spritualitas, kita adalah sekumpulan manusia penipu Tuhan. Dalam perspektif politik, ekonomi dan sosial, hanyalah sekumpulan robot bernyawa.

Dalam konteks nubuat-nubuat agama samawi. Kita sejatinya adalah pengikut messiah Dajjal, tetapi kita tutupi dengan laku ritual di rumah-rumah ibadah. Kita tutupi dengan atribut-atribut simbolik agama.

Sebab keberadaan agama tanpa ajaran-Nya, akan selalu menimbulkan ketidak-adilan dan kekacauan. Lalu dari keduanya menghasilkan kebinasaan sebuah negara ataupun bangsa.

Begitulah sejarah peradaban manusia yang terjadi selama ratusan ribu tahun telah berlalu. Dan kita sedang mengulang semua itu. Tapi dengan cara yang lebih dholim dari sejarah peradaban masa lalu.

Penulis: Nashir Ngeblues

*) seniman cum budayawan tinggal di Malang

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: atheisbacaini.idmasyarakat beragama
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Padi yang mengering karena serbuan hama wereng

Serbuan Hama Wereng di Trenggalek Resahkan Petani

Tegas, Danantara Pangkas Insentif Direksi dan Bonus Komisaris BUMN

Tegas, Danantara Pangkas Insentif Direksi dan Bonus Komisaris BUMN

Pengertian Abolisi dan Amnesti Pada Kasus Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto

Pengertian Abolisi dan Amnesti Pada Kasus Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto

  • Habis Mak Rini Terbitlah Rijanto-Beky, PAN: Bukan Pertandingan Balas Dendam, Tapi…

    Soal Jabatan Sekda Pemkab Blitar Terkesan Slintutan

    1449 shares
    Share 580 Tweet 362
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15457 shares
    Share 6183 Tweet 3864
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16599 shares
    Share 6640 Tweet 4150
  • Viral Panitia Karnaval Sound Horeg di Blitar Mutung Karena Tak Dapat Izin

    582 shares
    Share 233 Tweet 146
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10865 shares
    Share 4346 Tweet 2716

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist