KEDIRI – Sejumlah tempat pariwisata yang dikelola oleh swasta dan desa, di Kabupaten Kediri mulai beroperasi pada masa pandemi ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo, membenarkan hal tersebut, namun ia tidak tahu pasti pariwisata mana saja yang saat ini telah dibuka. Sepengetahuannya, hanya beberapa lokasi saja, yang saat ini telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata.
“Tidak semua melapor ke dinas, terkait pembukaan itu,” jelas Wignyo saat dihubungi Bacaini.id, Sabtu 24 Oktober 2020.
Wignyo juga mengatakan, meskipun telah dibuka, hingga detik ini, pihaknya mengaku belum memberikan izin resmi, namun, ia tidak bisa serta-merta melarang pembukaan tersebut, mengingat banyaknya masyarakat yang menggantungkan kebutuhan ekonomi di lokasi wisata.
“Yang jelas kita belum mengizinkan secara resmi, dan untuk pariwisata yang plat merah, seperti Gunung Kelud, Air Terjun Dholo juga belum kita buka,” terang Wignyo.
Meskipun demikian, menurut Wignyo, pihaknya tidak tinggal diam, adapun upaya yang dilakukannya yakni dengan mendata seluruh lokasi wisata yang buka, dan memberikan wawasan untuk selalu mentaati protokol kesehatan yang ada.
“Pembukaan ini dilakukan atas seizin gugus tugas tingkat desa, dan kecamatan masing-masing lokasi,” terangnya.
Wignyo juga menyebut, Dinas Pariwisata juga memberikan syarat khusus, untuk pengelola saat tempat wisatanya dibuka. Syarat tersebut yakni para pengelola diwajibkan untuk memberikan himbauan untuk taat protokol untuk wisatawan saat masuk di lokasi wisata.
“Setiap wisata harus ada pengeras suara untuk menghimbau wisatawan, agar terus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, selain itu ya wajib masker dan cuci tangan,” katanya.
Untuk memperketat protokol tersebut, Dinas Pariwisata bersama dengan Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 akan terus melakukan survey lokasi untuk memastikan para pengunjung dan pengelola mentaati aturan yang ada. “Kalau ada yang melanggar, nanti akan ditindak lanjuti satuan gugus tugas,” terusnya.
Lebih lanjut dia berharap, masyarakat yang ingin berkunjung ke tempat wisata untuk benar-benar mentaati protokol yang berlaku, karena penularan virus corona di Kabupaten Kediri belum berhenti. Siapa saja dapat tertular jika abai dengan aturan yang ada.
“Meskipun sampai detik ini belum ada kasus yang dari klaster wisata, tetap, semua saya harap dengan sangat mematuhi protokol yang ada,” pungkasnya.(Karebet)