KEDIRI – Bagi sebagian besar masyarakat, botol minuman dibuang karena tak lagi digunakan, namun tidak bagi Endang Supriyani, salah satu warga Desa Turus, Kecamatan Gampengrejo. Di tangan terampilnya, botol-botol plastik tersebut disulap menjadi barang bernilai jual.
Dari botol bekas tersebut, perempuan yang akrab disapa Endang itu berhasil membuat boneka, gantungan kunci, dan juga celengan.
“Awalnya saya melihat ada kerajinan ondel-ondel dari botol plastik di televisi. Tiba-tiba muncul ide untuk membuat souvenir dari bahan yang sama,” kata Endang pada Bacaini.id, Jumat, 23 Oktober 2020.
Untuk proses pengerjaan, ia menyebut, sebelumnya botol bekas dicuci bersih terlebih dahulu, kemudian dipotong bagian atasnya. Setelah itu, botol dipotong menjadi dua bagian untuk kepala dan juga tubuh boneka.
Selanjutnya, untuk mempercantik penampilan, dibagian kepala juga ditambahkan telinga, hidung, mata dan juga alis yang dilekatkan dengan lem. Setelah itu dicat di bagian tertentu, ditambah hiasan di kepala, dan bagian tubuh dibungkus kain. Setelah rapi, kedua bagian disatukan, dan jadilah boneka tersebut.
“Untuk kerajinan tangan ini, saya beri nama Souvenir Sukaku, produknya ada boneka Sukaku Wisuda, Sukaku Profesi, Sukaku Pengantin, dan masih banyak lagi,” jelas Endang.
Adapun hasil kerajinan tangan yang dibuatnya dijual dengan harga mulai dari Rp 20 ribu untuk boneka sepasang dengan ukuran 20 Cm, Rp 30 ribu untuk boneka dengan, dan gantungan kunci dari tutup botol dengan harga Rp 3 ribu.
Untuk proses pemasaran, ia menjual melalui media sosial instagram dengan nama @endanggayatri, dan @suvenirsukaku. Selain itu dirinya juga menitipkan produk buatannya di salah satu toko yang ada di Desa Turus Kecamatan Gampengrejo, dan beberapa toko di tempat pariwisata.
Sayangnya, di masa pandemi saat ini tempat pariwisata khususnya di Kabupaten Kediri belum boleh dibuka. Hal ini berimbas pula pada penjualan produk Souvenir Sukaku. “Sangat berimbas karena penutupan pariwisata,” katanya.
Lebih lanjut dia berharap agar lokasi wisata segera dibuka, hal itu supaya dagangan miliknya cepat laku. “Supaya dagangan ini laris lagi,” pungkasnya.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet