• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, July 15, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Krisis Fatherless di Indonesia dan Dampaknya Bagi Anak

ditulis oleh Editor
15/07/2025
Durasi baca: 3 menit
527 5
0
Krisis Fatherless di Indonesia dan Dampaknya Bagi Anak

Krisis Fatherless di Indonesia dan Dampaknya Bagi Anak (foto ilustrasi/freepik)

Bacaini.ID, KEDIRI – Krisis fatherless atau ketiadaan figur ayah di Indonesia direspon pemerintah dengan menerbitkan Surat Edaran No 7 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah.

SE diterbitkan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN).

Program ini merupakan bagian dari kampanye Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang bertujuan mengatasi krisis fatherless di Indonesia.

Indonesia menghadapi krisis sosial yang jarang dibahas namun berdampak besar, krisis fatherless atau ketiadaan peran ayah dalam keluarga.

Fenomena ini bukan berarti banyak anak yatim, namun banyak anak dengan ayah yang tidak berperan aktif dalam pengasuhan. Entah karena sibuk, abai, atau meninggalkan keluarga.

Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), lebih dari 23% anak Indonesia hidup tanpa keterlibatan ayah secara emosional.

Angka ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat fatherless cukup tinggi di Asia.

Mengenal fatherless

Fatherless merupakan kondisi anak tumbuh tanpa kehadiran atau peran aktif dari ayah, baik secara fisik, emosional, maupun psikologis.

Ini bisa terjadi karena perceraian, perpisahan, kematian, atau karena ayah yang memang memilih untuk tidak terlibat.

Menurut studi dari The National Fatherhood Initiative (NFI), anak-anak yang tumbuh tanpa sosok ayah berisiko lebih tinggi mengalami masalah psikologis, akademis, dan sosial ketimbang diasuh orang tua yang aktif.

Dampak Fatherless Bagi Anak Laki-Laki

Bagi anak laki-laki, peran ayah sangat penting untuk membentuk identitas, kontrol emosi, dan pembelajaran tentang tanggung jawab.

Tanpa ayah, anak laki-laki berisiko:

• Kesulitan Mengelola Emosi

Anak laki-laki cenderung menyalurkan emosi secara negatif, seperti marah berlebihan atau agresif, karena kehilangan figur yang menjadi role model pengendalian diri.

• Rentan Terlibat Kenakalan Remaja

Data dari Journal of Research on Adolescence menyebutkan, anak laki-laki tanpa ayah memiliki risiko 2,5 kali lebih besar terlibat dalam perilaku kriminal dan kenakalan remaja.

• Krisis Identitas Maskulinitas

Anak laki-laki butuh figur ayah untuk belajar tentang bagaimana menjadi pria dewasa.

Tanpa ayah mereka bisa mengalami kebingungan tentang peran gender atau bahkan meniru perilaku maskulin yang salah.

Dampak Fatherless Bagi Anak Perempuan

Bagi anak perempuan, ketiadaan ayah bisa berdampak pada kepercayaan diri dan hubungan interpersonal.

Dampak spesifiknya antara lain:

• Rendahnya Self-Esteem dan Body Image

Penelitian dari American Psychological Association (APA) menunjukkan anak perempuan tanpa ayah berisiko mengalami krisis kepercayaan diri dan gangguan citra tubuh.

• Rentan Masalah Hubungan dengan Lawan Jenis

Anak perempuan fatherless cenderung mencari figur ayah yang hilang lewat hubungan dengan pria lain, yang kadang berujung pada hubungan toxic atau pergaulan bebas.

• Depresi dan Kesehatan Mental

Menurut studi dari Child Development Journal (2020), anak perempuan tanpa peran ayah aktif memiliki risiko 50% lebih tinggi mengalami depresi saat remaja.

Krisis Fatherless di Indonesia

Beberapa faktor yang memperparah krisis fatherless di Indonesia antara lain:

• Tingkat perceraian tinggi

Data tahun 2024, terdapat 399.921 kasus perceraian di Indonesia, menurut laporan BPS dan Kementerian Agama.

• Ayah sibuk bekerja

Banyak ayah yang terlalu fokus mencari nafkah sehingga minim waktu untuk keluarga.

• Kurangnya literasi pengasuhan ayah

Masih ada budaya patriarki yang menganggap pengasuhan anak adalah urusan ibu.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: anakfatherlessfigur ayahkrisis fatherless Indonesiamengantar anak sekolahpsikologi anak
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Pemerintahan Prabowo Cetak Stok Beras Terbesar Sepanjang Sejarah

Pemerintahan Prabowo Cetak Stok Beras Terbesar Sepanjang Sejarah

Jepang Awasi Warga Asing, Pemerintah Bentuk Kantor Khusus

Jepang Awasi Warga Asing, Pemerintah Bentuk Kantor Khusus

Kebakaran Warung Madura di Jombang, 1 Orang Terluka Serius

Kebakaran Warung Madura di Jombang, 1 Orang Terluka Serius

  • Obok-obok PT Telkom, KPK Ungkap Kerugian Negara Rp 200 Miliar

    KPK Masuk Blitar: Periksa 5 Saksi Korupsi Hibah Pokmas Jatim

    631 shares
    Share 252 Tweet 158
  • Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    957 shares
    Share 383 Tweet 239
  • Viral Ricuh Sound Horeg di Karnaval Malang, Warganet: Pantesan Haram

    614 shares
    Share 246 Tweet 154
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15408 shares
    Share 6163 Tweet 3852
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16591 shares
    Share 6636 Tweet 4148

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist