Bacaini.ID, KEDIRI – Transgender merupakan seseorang yang mengidentifikasi jenis kelamin dirinya berbeda secara biologis sejak lahir.
World Population Review dalam survei tahun 2021 menempatkan Jerman dan Swedia di posisi teratas negara dengan tingkat transgender tertinggi.
Survei dilakukan 27 negara yang paling ramah LGBTQI+ di dunia.
Sekitar tiga persen dari penduduk Jerman dan Swedia mengidentifikasi dirinya sebagai transgender, gender-fluid, atau nonbiner.
Secara keseluruhan, 5 negara dengan jumlah transgender terbanyak di dunia menurut World Population Review adalah:
• Amerika Serikat, sejumlah 1 juta orang
• Brasil, 1 juta orang
• Filipina, 239.100 orang
• Afrika Selatan, 179.300 orang
• Meksiko, 123.000 orang.
Sementara Indonesia menjadi negara ke-11 dengan populasi transgender terbanyak di dunia. Di kawasan Asia, Indonesia menempati posisi ke-4 tertinggi.
Berikut 10 negara Asia yang memiliki jumlah transgender terbanyak sesuai data World Population Review:
• Filipina, sejumlah 239.100 orang
• Thailand, 62.800 orang
• Pakistan, 52.400 orang
• Indonesia, 43.100 orang
• Malaysia, 24.000 orang
• Nepal, 21.500 orang
• Kamboja, 15.700 orang
• Bangladesh, 12.600 orang
• Iran, 10.000 orang
• Myanmar, 9.200 orang.
Individu transgender diketahui cenderung menyembunyikan kepribadian asli mereka.
Hal itu disebabkan stigma masyarakat yang masih kurang terbuka sekaligus belum bisa menerima kehadiran mereka.
Karenanya, angka yang ditemukan kemungkinan masih bisa berkembang di tiap negara.
Kaum transgender di berbagai negara menghadapi diskriminasi yang signifikan.
Bahkan negara-negara yang dikenal ramah pada LGBTQI+ baru mulai melacak secara resmi populasi transgender di negara mereka.
Misalnya Kanada yang menambahkan opsi gender trans dan nonbiner ke dalam data sensus penduduk pada tahun 2021.
Kanada menjadi negara pertama di dunia yang melakukan hal tersebut untuk sensus resmi populasi negara.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif