Bacaini.ID, BLITAR – Angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Blitar Jawa Timur pada tahun 2025 (Januari-Juni) bertambah 96 kasus.
Penambahan angka kasus baru HIV/AIDS ini sebagian besar disumbang dari kelompok pasangan sejenis laki-laki (gay).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dr Christine Indrawati mengaku sempat kaget dan prihatin melihat peningkatan kasus.
“Prihatin dan kaget melihat angka yang meningkat,” ujarnya dalam wawancara di sebuah stasiun radio Kamis (3/7/2025).
Pasangan sejenis (gay) diketahui menjadi salah satu kelompok sosial berisiko tinggi dalam penyebaran kasus HIV/AIDS.
Perilaku seks menyimpang ditengarai sebagai faktor penyebab. Kelompok risiko tinggi lain adalah pekerja seks komersial.
Kendati demikian untuk kasus di Kabupaten Blitar, kata Christine pihaknya tidak bisa memastikan seks menyimpang 100 persen jadi penyebab.
“Tidak bisa bilang 100 persen dari seksual. Kemungkinan terbesar karena seksual,” terangnya.
Kesadaran Rendah
Kerjasama dengan stakeholder lain, seperti LSM/NGO , menurut Christine sangat membantu pengungkapan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Blitar.
Sebab sebagian besar dari kelompok risiko tinggi memiliki kesadaran rendah. Belum ada kesadaran memeriksakan diri.
Kemudian denial (menolak) ketika teridentifikasi terinfeksi HIV/AIDS. Kehadiran LSM dengan pendekatan persuasif diakui Christine sangat membantu.
Aktivis LSM lebih bisa diterima kelompok risiko tinggi. Sehingga bisa terungkap angka baru 96 kasus pada tahun 2025.
“Dengan pendekatan persuasif mereka yang berisiko tinggi bisa sukarela memeriksakan diri. Sebab kesadaran mereka masih rendah,” ungkap Christine.
Langkah yang dilakukan dinkes selanjutnya adalah memberi pendampingan edukatif dengan pola pendekatan psikologis.
Bagaimana para penderita menyadari harus minum obat seumur hidup. Kemudian meninggalkan perilaku seks menyimpang.
Termasuk tidak lagi berganti-ganti pasangan karena akan menulari orang lain.
Kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Blitar diketahui pada rentang usia 25-49 tahun. Posisi tertinggi ditempati kelompok usia 25-29 tahun.
Secara akumulatif, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Blitar pada tahun 2024 sebanyak 190 kasus. Pada tahun 2023 sebanyak 199 kasus dan tahun 2022 sebanyak 140 kasus.
Penulis: Solichan Arif