• Login
  • Register
Bacaini.id
Friday, August 22, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Tradisi Attumate di Takalar: Upacara Kematian yang Unik

ditulis oleh Editor
10/06/2025
Durasi baca: 3 menit
539 5
0
Tradisi Attumate di Takalar: Upacara Kematian yang Unik

Tradisi Attumate di Takalar: Upacara Kematian yang Unik (foto/Tangkapan layar)

Bacaini, KEDIRI – Sempat viral di media sosial sebuah upacara adat kematian di suatu daerah di mana rumah duka terdapat perabot rumah tangga baru memenuhi jalan sekitar.

Perabot rumah tangga yang berjajar itu mulai lemari hingga alat masak.

Keunikan tradisi ini adalah bagian dari Attumate, tradisi kematian yang ada di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Sebuah studi penelitian dari Universitas Negeri Makassar menyebut tradisi Attumate atau Pattumateang merupakan proses perlakuan terhadap orang yang meninggal dunia.

Tradisi ini dulunya banyak dilaksanakan oleh masyarakat Kabupaten Takalar namun kini sudah banyak ditinggalkan secara umum.

Attumate memiliki makna sedekah dan silaturahmi yang berguna untuk mendoakan seseorang yang telah meninggal.

Dari penelitian terungkap beberapa masih menjalankan tradisi ini yaitu masyarakat Desa Lakatong.

Mereka percaya dengan menjalankan tradisi yang telah lama jadi adat leluhur akan memudahkan perjalanan seseorang yang telah meninggal hingga ke alam baka.

Tradisi Attumate masih bertahan karena masih kuatnya pengaruh Sayyid di Desa Lakatong yang tersebar di sepanjang pesisir pantai Lamangkia sampai Laikang.

Masyarakat Desa Lakatong juga masih menganggap tradisi ini merupakan kebanggaan keluarga yang harus diperjuangkan sehingga harus dilaksanakan.

Seperti lazimnya tradisi upacara kematian adat di beberapa daerah Nusantara, Attumate juga melambangkan status sosial keluarga.

Semakin banyak atau mewah sedekah yang dilakukan keluarga, maka akan dianggap memiliki status sosial yang tinggi.

Biasanya dalam Attumate, keluarga akan bersedekah berupa perabot rumah tangga dan makanan untuk orang-orang yang terlibat dalam prosesi.

Prosesi pelaksanaan tradisi Attumate memiliki beberapa tahapan.

• Ammuntuli, mengundang secara lisan. Salah satu keluarga, perempuan dewasa dengan baju adat, pergi menemui beberapa orang yang dianggap bisa mengurus mayat.

• Ni Je’ne, merupakan proses memandikan mayat oleh orang-orang yang sudah ditentukan.

• A’roko, mengkafani.

• Angnyambayangngi, proses menyolatkan jenazah yang dilakukan di rumah atau di masjid.

• Soso’ Kali’bong, proses mengantarkan jenazah ke pekuburan hingga saat jenazah diturunkan ke liang lahat.

• Ammaca Talakking, membacakan doa talkin.

• Ammaca Kanre, setelah jenazah dikebumikan, keluarga di rumah duka telah menyiapkan makanan dan minuman serta membakar dupa.

Kegiatan ini akan terus dilakukan hingga puncak upacara yang disebut Appalappasa Allo.

• Angngaji-Aji, pengajian. Kegiatan yang juga bagian dari Ammaca Kanre. Pengajian yang mengundang masyarakat dan terutama Anrong Guru.

• Allo Parallu, hari-hari besar pelaksanaan tradisi Attumate. Yaitu hari ke-3, ke-7, ke-10, ke-20, ke-30, ke-40, ke-100.

Terakhir pelaksanaan adalah 1 tahun kematian. Pada hari-hari khusus tersebut, keluarga akan mengundang Anrong Guru, Imam desa dan jajarannya, tokoh masyarakat dan pemerintah Desa untuk salat berjamaah dan melakukan ritual adat.

• Allo Biasa, merupakan rangkaian ritual diluar hari besar atau khusus.

• Appalappasa Allo, puncak dari tradisi Attumate yang juga merupakan Allo Parallu.

Dilaksanakan pada hari ke-20 atau ke-40 tergantung keluarga.

Pada hari tersebut keluarga telah menyiapkan barang-barang berupa lemari, sofa, meja makan, tempat tidur, alat dapur, pakaian, makanan dan berbagai jenis kue yang akan diberikan ke Anrong Guru.

Kegiatan inilah yang viral di media sosial beberapa waktu lalu. Kegiatan pemberian barang-barang ini disebut Appanaung Pangnganreang. 

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: attumate Takalarsulawesitradisi attumateunikupacara kematian
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

tantangan milenial dan gen z memiliki rumah sendiri

Tantangan Berat Milenial dan Gen Z Punya Rumah Sendiri

bendera one piece berkibar di perahu acara Kemenparekraf Trenggalek

Bendera One Piece Warnai Kunker Kemenparekraf di Trenggalek

Perempuan tewas di kamar kos Blitar dibunuh pacar sendiri

Perempuan Tewas di Kamar Kos Blitar Dihabisi Pacar Sendiri

  • perempuan muda tewas di kamar kos Blitar

    Perempuan Muda Tewas di Kamar Kos Blitar, Korban Pembunuhan?

    711 shares
    Share 284 Tweet 178
  • Perempuan Tewas di Kamar Kos Blitar Dihabisi Pacar Sendiri

    605 shares
    Share 242 Tweet 151
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15499 shares
    Share 6200 Tweet 3875
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16605 shares
    Share 6642 Tweet 4151
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10869 shares
    Share 4348 Tweet 2717

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist