Bacaini.ID, KEDIRI – Pemanasan global bukan hanya terjadi di era modern.
Sekitar 232 hingga 234 juta tahun yang lalu, bumi mengalami periode curah hujan sangat tinggi yang dikenal sebagai Peristiwa Pluvial Karnia.
Peristiwa Pluvial Karnia dipicu oleh letusan besar gunung api raksasa di Provinsi Vulkanik Wrangellia.
Saat itu, gunung purba ini terletak di kawasan yang kini menjadi Alaska dan British Columbia.
Letusan melepaskan karbondioksida dalam jumlah masif ke atmosfir yang itu meningatkan kelembaban secara drastis sekaligus menimbulkan pemanasan global.
Akibatnya bumi mengalami curah hujan dalam intensitas tinggi secara terus menerus hingga hampir dua juta tahun lamanya.
Banyak spesies tak mampu bertahan hidup di kondisi iklim ekstrem. Kepunahan massal pun terjadi.
Organisme purba menghilang perlahan. Spesies darat dan laut berangsur punah.
Setelah turbulensi iklim mereda, spesies dinosaurus yang mampu bertahan hidup menjadi penguasa bumi yang baru.
Peristiwa Pluvial Karnia merupakan titik balik kejayaan dinosaurus yang berlangsung lebih dari 150 juta tahun lamanya.
Pasca Peristiwa Pluvial Karnia, muncul kelompok-kelompok hewan dan tumbuhan modern yang merupakan akar berkembangnya jenis mereka sekarang.
Di periode ini, tanaman jenis bunga-bungaan muncul. Reptil dan serangga modern pun berkembang.
Makhluk-makhluk inilah yang bertahan dan menjadi pemenang dalam seleksi alam.
Jejak Pluvial Karnia ditemukan dalam lapisan sedimen purba, fosil dan perubahan kimia seperti rasio isotop karbon dan oksigen dalam batuan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif