• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, August 21, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Waisak di Borobudur Termegah di Dunia, Sempat Berhenti 24 Tahun

ditulis oleh Editor
12/05/2025
Durasi baca: 3 menit
555 5
0
Waisak di Borobudur Termegah di Dunia, Sempat Berhenti 24 Tahun

Waisak di Borobudur Termegah di Dunia, Sempat Berhenti 24 Tahun (foto/ist)

Bacaini.ID, KEDIRI – Sebelum kolonialisme datang, masyarakat Nusantara telah lama berhubungan dengan bangsa-bangsa lain di dunia melalui perdagangan.

India dan Tiongkok merupakan dua bangsa yang memberi pengaruh besar pada kebudayaan masyarakat Nusantara.

Melalui para pedagang India dan Tiongkok, masyarakat Nusantara mengenal agama Hindu dan Buddha.

Waisak, yang jatuh pada Senin ini (12/5/2025) merupakan hari raya umat Buddha untuk memperingati tiga peristiwa penting yang disebut Tri Suci Waisak.

Tiga peristiwa ini adalah kelahiran Siddhattha Gotama di Taman Lumbini pada tahun 623 SM, pencapaian nirwana hingga menjadi seorang Buddha di Bodh Gaya saat berusia 35 tahun pada tahun 588 SM.

Sang Buddha Gotama wafat di usia 80 tahun pada tahun 543 SM.

Semua peristiwa penting ini terjadi pada waktu yang sama, yaitu bulan purnama pertama pada bulan Mei atau bulan Juni di tahun kabisat.

Sementara itu Indonesia jadi pusat perayaan Waisak terutama kawasan Asia Tenggara karena memiliki candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur.

Berikut fakta menarik Hari Raya Waisak di Indonesia.

Sudah ada sejak 1929

Buddha masuk ke Nusantara sekitar abad ke-2 Masehi dengan bukti arkeologis berkembang mulai abad ke-5 Masehi atau mungkin lebih awal.

Menurut Kementerian Pariwisata, perayaan Waisak di Candi Borobudur sudah ada sejak tahun 1929 yang diinisiasi oleh Himpunan Teosofi Hindia Belanda.

Namun kegiatan ini sempat terhenti pada era perang revolusi kemerdekaan dan diadakan kembali di tahun 1953.

Pada tahun 1973, peringatan Waisak di Borobudur sempat terhenti lagi karena adanya proyek pemugaran oleh pemerintah saat itu.

Perayaan Waisak berpindah ke Candi Mendut selama masa restorasi Borobudur.

Perayaan Waisak Terbesar

Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur merupakan perayaan hari suci umat Buddha paling terkenal dan besar secara internasional.

Candi Borobudur merupakan Candi Buddha terbesar di dunia, dan dianggap suci tidak hanya oleh umat Buddha di Indonesia, namun juga kawasan sekitarnya.

Perayaan Waisak di Candi Borobudur diikuti oleh umat Buddha dari berbagai belahan dunia, utamanya umat Buddha kawasan Asia Tenggara.

Bahkan sejak lama, puluhan Biksu dari Thailand, berjalan kaki selama kurang lebih empat bulan ke Candi Borobudur untuk merayakan Waisak.

Perjalanan ribuan kilometer ini merupakan ritual yang disebut Thudong, perjalanan spiritual yang memiliki makna kesabaran dan penempaan diri yang keras.

Ritual Waisak Borobudur

Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur diawali dengan pengambilan Api Dharma di Api Abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah.

Selain itu juga pengambilan Air Suci di Umbul Jumprit, Temanggung, Jawa Tengah.

Selanjutnya, kedua elemen ini di bawa ke Candi Mendut untuk disakralkan.

Perayaan Hari Raya Waisak di Borobudur memiliki keistimewaan tersendiri.

Sistem kalender purnama yang digunakan, membuat umat Buddha Indonesia lebih detail menentukan detik-detik Waisak.

Detik-detik Waisak ini merupakan puncak peringatan Waisak yang ditandai dengan penyalaan dupa dan lilin panca warna. 

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: borobudurBuddhahari raya waisakwaisakwaisak Borobudur
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

kasus cacingan merenggut nyawa balita Raya asal Sukabumi

Viral Cacingan Renggut Balita Sukabumi, Ini Gejala dan Pencegahannya

Mulai September 2025, Maskapai Fly Jaya Pastikan Penerbangan Rutin Halim–Jember

Mendulang Emas Hijau Demi Masa Depan

Mendulang Emas Hijau Demi Masa Depan

  • perempuan muda tewas di kamar kos Blitar

    Perempuan Muda Tewas di Kamar Kos Blitar, Korban Pembunuhan?

    703 shares
    Share 281 Tweet 176
  • Tubuh Perempuan Muda Tewas di Kamar Kos Blitar Penuh Luka Lebam

    587 shares
    Share 235 Tweet 147
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15497 shares
    Share 6199 Tweet 3874
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16604 shares
    Share 6642 Tweet 4151
  • Leher Korban Tewas Saat Pesta Miras di Blitar Terungkap Patah

    620 shares
    Share 248 Tweet 155

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist