Bacaini.ID, KEDIRI – Indonesia menambah daftar Geopark yang secara resmi diakui oleh UNESCO.
Geopark Kebumen dan Geopark Meratus belum lama ini telah disahkan di dalam daftar UNESCO Global Geopark (UGGs).
Keputusan pengesahan itu dilakukan dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 pada tanggal 2-17 April 2025 di Paris, Prancis.
Geopark Global merupakan kawasan geografis tunggal dan terpadu, tempat situs dan lanskap geologis dengan signifikansi internasional yang dikelola secara holistik untuk perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan.
Kawasan ini menggunakan warisan geologis bersama aspek lain dari warisan alam dan budaya, untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang isu-isu sosial seperti keberlanjutan sumber daya dan perubahan iklim.
Geopark Kebumen, Jawa Tengah
Geopark ini memiliki luas daratan 1.138,70 kilometer persegi dan lautan 21,98 kilometer persegi.
Di dalam geopark tersebut terdapat 22 kecamatan dengan 374 desa.
Dikutip dari BRIN, Geopark Kebumen memiliki tiga geo trail. Trail berwarna hijau yang mengarah ke Karangsambung, disebut The Mother of Java.
Geopark trail warna kuning yang menuju ke arah barat, bercerita tentang bumi dan kehidupan manusia.
Kemudian geo trail berwarna ungu di bagian selatan, disebut kawasan tentang kehangatan wisata Kebumen atau the warm of paradise.
The Mother of Earth memiliki sejumlah peristiwa geologi yang unik. Warna batuan yang bermacam-macam menandakan jenis batu yang berbeda-beda.
Geopark Kebumen merupakan tempat pertemuan antara lempeng Samudra Hindia dengan Benua Asia.
Pertemuan lempeng ini terjadi sekitar 119 juta tahun yang lalu diikuti oleh pengangkatan, vulkanisme, dan pembentukan morfologi karst.
Proses inilah yang menghasilkan bentang-bentang alam dan batuan yang indah.
Geopark Meratus, Kalimantan Selatan
Geopark ini memiliki luas 3.645,01 km². Memiliki keunikan geologi berupa formasi ofiolit, lapisan kerak samudera yang terangkat ke atas.
Formasi ofiolit di Geopark Meratus adalah yang paling lengkap dan tertua di Indonesia, dengan kandungan intan yang signifikan.
Geopark Meratus juga merupakan habitat flora dan fauna endemik dan menjadi rumah bagi masyarakat adat Banjar dan Dayak.
Pegunungan yang terdapat di Geopark ini tersusun oleh kelompok batuan yang berumur 150-200 juta tahun lalu dan kelompok batuan yang tersusun 100-150 juta tahun lalu.
Dikutip dari situs Geopark Meratus, Pegunungan Meratus merupakan hasil tumbukan dua lempeng bumi yang mengakibatkan terangkatnya suatu massa yang tenggelam.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif