Bacaini.ID, TRENGGALEK – Perjuangan Sarinah (75), warga Desa Ngetal, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur untuk bisa menunaikan ibadah haji membuahkan hasil.
Dari menyisihkan hasil jualan jamu, makanan ringan, dan menanti selama 13 tahun, pada tahun 2025 ini Sarinah berkesempatan bertolak ke tanah suci.
“Ini soal ibadah. Sejak pensiun saya punya niat berangkat haji,” tutur Sarinah, Rabu (30/4/2025).
Sarinah seorang pensiunan staf tata usaha di SMK Karya Dharma, Desa Karangsoko, Trenggalek, yang pensiun mulai tahun 2007.
Ia kemudian banting setir menjadi pedagang kecil, jualan makanan ringan, keripik tempe, keripik pisang, dan keripik mbote (ubi talas) yang dikemas ulang dalam bungkus kecil.
Sebungkus dibandrol Rp 5.000. Keuntungan Rp 2.000 per kemasan ditabungnya. Selain itu Sarinah juga berjualan jamu tradisional dalam bentuk sachet.
Ia jajakan dagangan ke sejumlah instansi pemerintahan Kabupaten Trenggalek. Setiap hari rata-rata terjual 40 bungkus makanan ringan dan 5-6 sachet jamu.
“Kalau barang laku banyak, saya sisihkan untuk tabungan haji,” ujar ibu dua anak ini.
Aktivitas bermatapencaharian yang rutin dilakukan seusai salat subuh itu nyatanya membuahkan hasil.
Kerja keras Sarinah sejak tahun 2007 mengantarkannya mendaftar haji tahun 2012.
Setelah menanti 13 tahun, pada tahun 2025 ini ia berkesempatan bertolak ke tanah suci. “Alhamdulillah, tahun ini saya berangkat haji,” pungkasnya.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif