• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, September 11, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Kuota Haji di Indonesia Terus Bertambah Sejak Era Kolonial

ditulis oleh Editor
30/04/2025
Durasi baca: 2 menit
540 5
0
Kuota Haji di Indonesia Terus Bertambah Sejak Era Kolonial

Pemberangkatan haji lewat kapal laut zaman dulu. Foto: wikipedia

Bacaini.ID, KEDIRI – Jumlah muslim asal Indonesia yang menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah dari tahun ke tahun terus bertambah.

Jejak peningkatan angka muslim Indonesia yang menyempurnakan rukun Islam itu terlacak sejak masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Pada tahun 1858 jumlah penduduk Jawa yang berhaji tercatat lebih dari 2.200 jiwa. Padahal 8 tahun sebelumnya, yakni tahun 1850, jumlah haji dari Jawa hanya 50 orang.

“Jumlah itu terus naik-turun dalam tahun-tahun berikutnya, tetapi tak pernah lagi kurang dari 1.000 orang,” demikian dikutip dari buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008).

Tingginya animo penduduk Jawa dalam menunaikan ibadah haji mempengaruhi penduduk dari daerah lain.

Sepanjang tahun 1870-an, jumlah penduduk luar Jawa yang pergi haji mencapai 2.600 orang, 4.400 orang pada tahun 1880-an dan pada akhir abad ke-19 lebih 7.000 jamaah.

Lonjakan angka jamaah haji asal Indonesia kembali terlihat mulai tahun 1898: lebih dari 5.300 orang.

Jumlah itu terus naik pada tahun 1911, yakni sebanyak 7.600 orang.

Pada saat itu Kusno masih berumur 10 tahun, sakit-sakitan, dan setahun kemudian di ndalem Pojok Kabupaten Kediri namanya berganti Soekarno yang kelak jadi Presiden pertama RI.

Pada tahun 1914 jumlah haji asal Indonesia bertambah menjadi 10.000 orang.

Saat itu beberapa orang Indonesia diketahui menjadi sosok penting di Mekah, salah satunya Syekh Muhammad Nawawi (1813-1897) dari Banten.

Ibadah haji memiliki andil besar pesatnya peningkatan jumlah pemimpin agama dan pondok pesantren di Jawa.

Pada tahun 1862 tercatat jumlah santri Jawa mencapai 94.000 orang dan terus menjadi 162.000 lebih pada dekade berikutnya.

Catatan pemerintah kolonial melaporkan pada tahun 1893 hampir 11.000 pesantren berdiri di daerah berbahasa Jawa dengan santri lebih dari 272.000 orang.

Setiap pondok pesantren yang bermunculan diketahui dipimpin oleh tokoh-tokoh agama yang memiliki warna spiritual yang berbeda.

Tidak sedikit pesantren yang mendistribusikan ajaran Islam bercampur mistik, laku ajaran metafisik dan bela diri, khususnya yang berada di luar kawasan pantai utara Jawa.

Sementara pesantren di kawasan pantai utara Jawa lebih reformis puritan.

Penekanan ajaran yang diberikan kepada santri lebih fokus pada pemahaman bahasa Arab dan taat pada hukum Islam (syariat).

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: hajihaji masa kolonialkuota hajipondok pesantren
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Kebakaran industri ban bekas di Jombang

Kebakaran Industri Ban Bekas di Jombang Rugikan Ratusan Juta

Jembatan Semampir Siap Direhabilitasi. Dishub Kota Kediri Siapkan Rekayasa Lalu lintas dan Pengalihan Arus Lalin

Jembatan Semampir Siap Direhabilitasi. Dishub Kota Kediri Siapkan Rekayasa Lalu lintas dan Pengalihan Arus Lalin

Hati-Hati Dengan Orang yang Sering Berkata 5 Hal Ini

Hati-Hati Dengan Orang yang Sering Berkata 5 Hal Ini

  • Bisnis kandang peternak ayam di Blitar disorot DPRD

    Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    888 shares
    Share 355 Tweet 222
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2907 shares
    Share 1163 Tweet 727
  • Demo Gen Z di Nepal Rusuh Mirip Indonesia, Bedanya PM Mundur

    583 shares
    Share 233 Tweet 146
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15543 shares
    Share 6217 Tweet 3886
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16616 shares
    Share 6646 Tweet 4154

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist