• Login
  • Register
Bacaini.id
Friday, December 5, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

H-1 Nyepi, Malam ini Bali Menyala Pawai Ogoh-ogoh

ditulis oleh Editor
28 March 2025 20:02
Durasi baca: 3 menit
H-1 Nyepi, Malam ini Bali Menyala Pawai Ogoh-ogoh

H-1 Nyepi, Malam ini Bali Menyala Pawai Ogoh-ogoh. Tampak persiapan pawai Ogoh-ogoh di salah satu Banjar di Kabupaten Gianyar. (foto/Bacaini)

Bacaini.ID, BALI – Hari Raya Nyepi 2025 dan Tahun Saka 1947 jatuh pada Sabtu 29 Maret 2025.

Pada H-1 Nyepi atau Jumat (28/3/2025) ini, umat Hindu menggelar sejumlah ritual keagamaan, di antaranya Pengerupukan dan pawai Ogoh-ogoh.

Di Bali, persiapan pawai Ogoh-ogoh berlangsung sejak pagi hari di Pura Banjar di setiap desa. Terlihat orang-orang mengenakan baju adat.

Tampak para Pecalang, petugas keamanan adat berjaga di setiap titik keramaian, utamanya perempatan dan pertigaan jalan.

Dari pantauan Bacaini.ID di wilayah Kabupaten Gianyar, meski pawai Ogoh-ogoh dimulai pada pukul 18.00 WIT, arus lalu lintas di sejumlah jalan telah dialihkan.

Sebelum menggelar pawai Ogoh-ogoh, umat Hindu lebih dulu melakukan ritual Pengerupukan di tempat tinggal masing-masing.

Tampak beberapa orang berjalan mengitari area tempat tinggal, dengan satu orang memukul kentongan, dan dua lainnya mengibaskan obor api dan menabur bunga.

Pengerupukan diyakini akan mengembalikan para Bhuta (energi ruang) dan kala (energi waktu) dan karenanya membatalkan niat jahatnya.

“Membersihkan alam semesta,” tutur seorang warga Ubud usai melakukan ritual.

Berikut prosesi ritual yang berlangsung sebelum, saat, dan setelah Nyepi.

Melasti (Beberapa hari sebelum Nyepi)

Melasti adalah ritual penyucian diri dan benda-benda sakral (pratima) milik pura.

Umat Hindu akan pergi ke laut, danau, atau sumber mata air untuk membersihkan diri secara lahir dan batin.

Tujuannya adalah untuk menghilangkan segala kotoran duniawi dan menyucikan jiwa.

Tawur Kesanga (Sehari sebelum Nyepi)

Tawur Kesanga adalah upacara yang bertujuan untuk mengharmoniskan alam dan mengusir energi negatif.

Upacara ini melibatkan Caru atau persembahan yang disediakan sesuai tingkatannya (dari skala kecil hingga besar).

Pecaruan di perempatan jalan merupakan simbol pembersihan lingkungan.

Kemudian Ogoh-ogoh Parade, yaitu arak-arakan boneka raksasa yang melambangkan Bhuta Kala (roh jahat).

Usai diarak  Ogoh-ogoh kemudian dibakar sebagai simbol penghancuran sifat buruk dalam diri manusia.

Hari Raya Nyepi (Catur Brata Penyepian)

Pada hari Nyepi seluruh aktivitas dihentikan, dan umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian atau empat pantangan utama.

Yakni, Amati Geni (tidak menyalakan api atau cahaya), Amati Karya (tidak bekerja atau melakukan aktivitas fisik), Amati Lelungan (tidak bepergian) dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan atau kesenangan duniawi).

Nyepi bertujuan untuk melakukan refleksi diri, meditasi, dan pemurnian batin.

Selama sehari penuh seluruh wilayah Bali sunyi total, termasuk bandara dan penyeberangan yang ditutup dan aktivitas publik berhenti.

Ngembak Geni (Sehari setelah Nyepi)

Setelah Nyepi, umat Hindu melakukan ritual Ngembak Geni, yaitu kembali beraktivitas dan saling bersilaturahmi, meminta maaf satu sama lain untuk mempererat hubungan sosial dan spiritual.

Dharma Shanti

Sebagai penutup Hari Raya Nyepi, umat Hindu mengadakan Dharma Shanti, yaitu pertemuan dan doa bersama untuk memperkuat kedamaian dan kebersamaan setelah melewati prosesi Nyepi.

Nyepi diketahui bukan hanya sekedar tradisi keagamaan, tapi juga menjadi momen introspeksi diri sekaligus menjaga keseimbangan alam.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: BalinyepiNyepi di Baliogoh-ogohPawai Ogoh-ogohPengerupukanUmat Hindu
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

sampah plastik cemari laut

Sampah Plastik yang Mencemari Laut di Dunia Datang dari Asia

Kota Kediri Terima Penghargaan Swasti Saba Padapa, Ini Penjelasan Nilainya

Kota Kediri Terima Penghargaan Swasti Saba Padapa, Ini Penjelasan Nilainya

guru privat anak

Tip Jadi Guru Privat Anak di Rumah, Tak Berlaku Untuk Ortu Tajir

  • solo together

    Dari Solo Together Mereka Bertemu Jodoh, Teman dan Pekerjaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tangis Penyesalan Pelajar di Blitar Usai Membuang Bayi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Kekuatan Fiskal Kota Kediri, Aman atau Bahaya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist