Bacaini.ID, KEDIRI – Perjalanan Yamaha Musik di Indonesia untuk mempertahankan usaha nyaris kandas di era tahun 1990-an. Upaya mencari rumusan kinerja yang matang untuk mendistribusikan alat musik tak semudah membalik telapak tangan.
Sejak berdiri pada akhir tahun 1989, PT Yamaha Musik Indonesia Distributor (PT YMID) terus melakukan penetrasi sebagai penyalur alat-alat musik Yamaha seperti Piano, Digital Piano, Electronic Keyboard, Gitar akustik dan elektrik, Drum serta alat musik tiup ke seluruh Indonesia.
Namun sebagai perusahaan baru, beragam kendala terus menerpa. Tantangan utamanya adalah belum menemukan rumusan kinerja yang matang. Dinamika ini membuat PT YMID belajar bahwa membangun bisnis dengan sistem baru bukanlah suatu hal yang mudah dan membutuhkan proses.
Selama tujuh tahun berbagai pola dicoba untuk mengenalkan produk Yamaha kepada masyarakat. Hingga pada tahun 1996 mereka mencoba langkah inovatif, dengan membidik lembaga sekolah. Mereka menargetkan pelajaran seni musik di sekolah umum sebagai segmen pasar.
baca ini Jejak Jenderal Polisi Hoegeng dalam Sejarah Yamaha Musik Indonesia
Konkritnya, manajemen PT YMID mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan untuk bersama-sama membekali para guru pelajaran musik dengan teknik mengajar yang terukur, sekaligus memperkenalkan alat musik Pianica dan Recorder dalam proses belajar seni musik di sekolah.
Cara ini rupanya sangat tepat. Kolaborasi ini membuka jalan yang lebih lebar lagi bagi YMID dan YMI untuk mengadakan kegiatan popularisasi musik di tanah air, di antaranya dengan melakukan demonstrasi alat music Electone, serta mempromosikan kursus musik kepada siswa dan orang tua di sekolah-sekolah umum.
Pada bulan April 1998 mereka mulai memproduksi alat tiup pendidikan seperti Flute, Pianica, Clarinet, Saxophone dan Recorder.
Distribusi alat musik dan jumlah siswa kursus yang bertambah membawa YMID dan YMI memasuki sebuah babak baru dalam usaha popularisasi musik bersama para dealernya. Mulai mengadakan kegiatan pameran, hingga berkolaborasi dengan artis Puput Novel yang tengah populer kala itu. menggandeng pendongeng ternama Kak Seto, mereka getol membuat acara talkshow.
Tak berhenti di sana, YMID dan YMI juga menjalin kerjasama dengan salah satu ikon karakter Jepang yang sangat terkenal yaitu Doraemon dalam melakukan promosi kegiatan.
Menyuguhkan kombinasi display, demonstrasi alat musik, konser siswa serta menghadirkan bintang tamu di puncak acara, pameran menjadi acara hiburan tersendiri yang ditunggu-tunggu bagi pengunjungnya. Di era pra digital marketing kala itu, sederet momen tak terlupakan menjadi saksi betapa besar usaha yang ditempuh untuk menyukseskan acara ini.
Para dealer juga tak malu keliling kota di atas sepeda motor demi membagikan brosur, atau turun ke jalan demi melakukan promosi door-to-door. Inilah masa keemasan Yamaha Musik di Indonesia.
Penulis: Hari Tri Wasono
Sumber: diolah dari laman resmi yamaha.com
Comments 2