Bacaini.ID, JOMBANG – Rasa kuah garang asem di warung pinggir jalan Dayu Desa Tunggorono Kabupaten Jombang itu bukan hanya segar, rempahnya juga nendang.
Roni, penikmat kuliner asal Kertosono Nganjuk tidak berhenti berdecak kagum. “Enak rasanya, rempahnya terasa dan dagingnya empuk,” tuturnya.
Warung kuliner garang asem itu selalu ramai. Apalagi pada bulan ramadhan, mereka yang datang jelang berbuka puasa sampai mengantri.
Usaha kuliner yang dikelola Erly Rachmawati (47) itu bernama Dapur Gendis. Erly selain sebagai pemilik usaha juga bertanggung jawab atas rasa masakan.
Ia mengaku garang asem bikinannya memakai resep warisan keluarga. Kuah segarnya memadukan rasa asem tomat dan buah asam.
Untuk mendapatkan cita rasa yang beda, ia juga menambahkan daun salam dan rempah. Hasilnya: perpaduan rasa pedas, asam dan gurih.
Sementara untuk dagingnya, ia pakai daging ayam yang sebelumnya dimasak hingga empuk.
“Ini resep warisan keluarga, mengandalkan buah segar untuk menghasilkan rasa asem yang segar,” tutur Erly Rachmawati membocorkan rahasia kuah garang asemnya.
Masakan garang asem itu dibungkus dalam daun pisang dengan harga Rp 20 ribu per porsi sudah lengkap dengan sepiring nasi putih.
Menurut Erly, dalam setiap hari dirinya menyediakan sebanyak 100-150 porsi dan selalu habis. Mereka yang menikmati garang asem ini bukan hanya warga Jombang.
“Tidak sedikit pelanggan dari Kediri, Nganjuk, dan Mojokerto. Bahkan ada juga dari Surabaya,” ungkapnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Solichan Arif