Bacaini.ID, KEDIRI – Nama sastrawan Toha Mohtar tidak asing bagi para penggemar sastra Indonesia modern.
Novel Pulang (1958) karyanya telah mendapat penghargaan Hadiah Sastra Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional tahun 1960.
Novel yangberkisah tentang seorang pemuda Heiho bernama Tamin asal lereng Gunung Wilis. Ia pulang setelah 7 tahun lamanya mengabdi sebagai milisi Heiho di Negara Burma.
Di kampung halamannya Tamin memutuskan hidup sebagai seorang petani. Konflik muncul dipicu keinginan warga mendengar cerita perjuangan semasa revolusi.
Tamin yang terpaksa mengarang cerita akhirnya memutuskan meninggalkan kampung lantaran khawatir kebohongannya terbongkar.
Selain novel Pulang, karya Toha Mohtar yang berjudul Daerah Tak Bertuan (1963) diganjar hadiah sastra Yamin pada tahun 1964.
Karyanya yang lain di antaranya: Kabut Rendah (1968), Bukan Karena Kau (1968), Jayamada (1971) dan Antara Wilis dan Gunung Kelud (1991)
Paus sastra Indonesia H.B Jassin memuji Toha Mohtar sebagai sastrawan yang telah memberikan pembaharuan dalam sastra Indonesia modern.
Melalui karyanya Mohtar telah mengirim pesan kepada para pembacanya bahwa hidup hendaknya disyukuri dan dilalui dengan baik dan jujur.
Toha Mohtar diketahui lahir di Ngadiluwih Kabupaten Kediri Jawa Timur 17 September 1926. Ia anak penghulu yang diawal kepengarangannya kerap memakai nama samaran.
Menyamar dengan nama saudara-saudaranya jadi jalan sunyi Mohtar yang kurang menyukai publikasi. Ia menulis mulai tahun 1947 hingga 1992.
Toha Mohtar tutup usia pada 17 Mei 1992 di RS Mitra Jakarta lantaran penyakit paru-paru yang diderita.
Mohtar yang memiliki karakter humoris dan itu tercermin dalam karyanya meninggalkan seorang istri dan 3 anak serta seorang anak angkat.
Penulis: Solichan Arif