Bacaini.ID, KEDIRI – Masyarakat dan penambang pasir diminta mewaspadai potensi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Kelud. Peringatan ini disampaikan menyusul tingginya curah hujan yang terjadi di puncak Gunung Kelud belakangan ini.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan adanya potensi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Kelud. Kawasan ini kerap menjadi aktivitas warga dan penambang pasir setiap hari.
“Masyarakat dan penambang mewaspadai potensi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Kelud,” kata Aditya Gurasali, A.Md., petugas PVMBG yang diunggah di laman magma.esdm.go.id.
Peringatan yang diunggah pada tanggal 8 Februari 2025 ini juga memperingatkan kepada pengunjung atau wisatawan untuk tidak mendekati kawah Gunung Kelud di bawah radius satu kilometer.
Laman tersebut juga mengunggah cuaca di puncak Kelud yang cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah Utara, Timur Laut, dan Barat Laut. Suhu udara 20-31 derajat celcius dengan kelembaban udara 68-88 persen.
Gunung denga ketinggian 1731 mdpl ini berada di perbatasan wilayah Kediri, Blitar, dan Malang. Pada saat laporan dibuat, visual air danau kawah Gunung Kelud terlihat jelas berwarna biru muda. Bualan air ditengah danau teramati samar-samar. Suhu air danau telemetri 29.51 C.
Sedangkan aktivitas kegempaan gunung ini tercatat gempa tektonik jauh, dengan jumlah 3 kali Amplitudo: 4-26 mm, S-P: 16.51-29.74 detik, dan durasi: 93-224 detik.
Dengan kondisi ini, Gunung Kelud dinyatakan berstatus Level I atau normal.
Penulis: A.K. Jatmiko, Hari Tri Wasono
Editor: Hari Tri Wasono