Bacaini.ID, KEDIRI – Seiring bertambahnya usia, anak akan semakin menyadari keberadaan dan citra dirinya di lingkungan sosial.
Beberapa anak diberi anugerah tumbuh berbeda dari kebanyakan anak. Misal berkulit lebih gelap dari orang-orang sekitarnya, berambut keriting, lurus halus berwarna kecokelatan yang seringkali dijuluki sebagai ‘rambut jagung’.
Atau berhidung ‘mancung ke dalam’, ber-‘gigi kelinci’, lebih pendek atau berbadan gemuk dari teman-temannya, dan perbedaan lain yang seringkali jadi perhatian.
Bagaimana cara orang tua menghadapi anak-anak dengan perbedaan fisik ini, diulas oleh James Gwee, trainer pengembangan diri kenamaan Indonesia dalam akun medsos pribadinya.
Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan yang sudah mereka tahu dengan sendirinya. Karenanya, tak perlu menegaskan lagi apa saja kekurangan mereka.
Anak-anak yang memiliki fisik berbeda dari temannya ini justru memiliki potensi besar untuk menjadi lebih berprestasi.
Caranya adalah dengan memperlakukan mereka sama seperti kita memperlakukan anak lainnya. Tidak perlu ada treatment khusus bagi anak-anak ini yang justru akan lebih menegaskan lagi perbedaan yang mereka miliki.
Bersikap biasa saja menghadapi mereka, akan membuat anak merasa diterima apa adanya tanpa diusik tentang ‘kekurangan’ yang mereka miliki.
Dengan memperlakukan mereka secara normal, tidak dispesialkan, anak-anak ini akan menyadari bahwa tidak ada yang peduli dan mempermasalahkan kekurangan yang mereka miliki.
Ini akan menumbuhkan rasa percaya diri. Semakin orang tua mencoba menutupi kekurangan anak dengan perlakuan yang istimewa, semakin anak merasa dirinya berbeda dari orang lain.
Biarkan anak menerima perbedaan dirinya dan merasa nyaman dengan kondisinya tersebut.
Lantas bagaimana jika anak bertanya tentang perbedaan mereka dan protes?
Orang tua harus memberi jawaban serasional mungkin. Sertakan bukti-bukti jika ada. Faktor paling besar mengenai perbedaan fisik adalah genetik.
Anak yang memiliki kondisi fisik tertentu hampir pasti hasil dari gen yang mereka dapatkan dari generasi di atasnya.
Tunjukkan siapa saja dalam keluarga besar yang memiliki karakteristik sama dengan mereka.
Kuatkan dengan data tokoh-tokoh dunia atau orang sukses di sekitar kita, yang memiliki kondisi fisik sama dengan mereka.
Ini akan memotivasi anak untuk lebih menerima dan nyaman dengan tubuh mereka sendiri.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif