Bacaini.ID, JOMBANG – Sejumlah peternak sapi di Kabupaten Jombang Jawa Timur menolak vaksinasi pencegahan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Vaksinasi PMK dilakukan petugas dinas peternakan setempat. Para peternak sapi beralasan mengaku trauma, terutama pada sapi yang sedang bunting.
Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Diwek drh Dhita Pratiwi mengatakan vaksinasi PMK tahap pertama digelar di Desa Sukopinggir Kecamatan Gudo Jombang.
Targetnya seluruh sapi divaksinasi agar didapat ketahanan komunal. Namun sejumlah peternak sapi menyatakan terang-terangan menolak.
“Ada beberapa yang menolak karena alasan sapi bunting hingga trauma,” ujar Dhita kepada wartawan Sabtu (18/01/2025).
Para peternak yang menolak pernah memiliki pengalaman tidak mengenakkan. Usai divaksin PMK ternak sapinya malah sakit. Hal itu berlangsung tahun 2024.
Vaksinasi PMK diketahui digelar serentak di Kabupaten Jombang. Salah satunya di Desa Sukopinggir lantaran banyak ternak sapi dan zero kasus PMK.
Dhita mengaku tidak bisa memaksa peternak yang menolak vaksinasi PMK. Sementara dinas peternakan selain melakukan vaksinasi juga akan menutup sementara pasar hewan mulai 19 Januari 2025.
Langkah yang diambil untuk mencegah meluasnya penularan wabah PMK.
“Penutupan akan dilakukan pada 19 Januari besok hingga awal bulan depan,” tambah Plt Kepala Dinas Peternakan M Sholeh.
Selama penutupan sementara petugas akan melakukan sterilisasi lapak pedagang. Data dinas peternakan Jombang menyebut sejak pertengahan Desember 2024 jumlah kasus PMK sebanyak 686 kasus.
Perinciannya 249 ekor sapi dalam keadaan sakit dan 46 ekor sapi lainnya mati.
Sementara di wilayah Kota Kediri, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri menggelar vaksinasi PMK di Kelurahan Blabak, Kelurahan Rejomulyo dan Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Pesantren.
Petugas menyiapkan sebanyak 300 dosis vaksin. Adapun jumlah ternak yang divaksin sebanyak puluhan ekor, yakni tidak hanya sapi, tapi juga kerbau, babi, kambing, dan domba.
Sejauh ini telah ditemukan sebanyak 55 kasus PMK di Kota Kediri, dengan satu di antaranya mati.
Penulis: Syailendra, Agung K Jatmiko
Editor: Solichan Arif