KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri tengah menyiapkan rencana untuk melakukan dropping air bersih di daerah rawan kekeringan.
Sejak 2 bulan terakhir ini, Kabupaten Kediri mulai memasuki musim kemarau. Sejumlah Kecamatan akan menghadapi ancaman krisis air bersih maupun kebakaran lahan.
Menurut Saifudin Zuhri, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kediri, data yang di himpun oleh tim satuan tugas pelaksana BPBD Kabupaten kediri sebanyak 5 kecamatan yang paling merasakan dampak dari kekeringan ini.
“Ada 5 Kecamatan yang terancam bencana itu, antara lain Kecamatan Semen, Kecamatan Puncu, Kecamatan Plosoklaten, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Tarokan,” ucap zuhri.
Meskipun terancam kekurangan air bersih akibat musim kemarau atau faktor alam, namun kategorinya masih dalam level standart atau sedang.
Sebagai upaya antisipasi terjadinya kekeringan, Pemerintah Kabupaten Kediri akan membangun sejumlah sumur dengan kedalaman yang bervariatif, selain itu bantuan BPBD dropping air bersih akan terus dilakukan ke sejumlah titik di Kabupaten Kediri yang menjadi langganan kekurangan pasokan air bersih.
“Untuk tahun anggaran 2020, pengajuan untuk program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) telah disetujui dan semoga program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk penyediaan air bersih,” tutur zuhri.
Selain mendapat ancaman kekurangan air bersih, beberapa Wilayah di Kabupaten Kediri juga mengalami ancaman Kebakaran Lahan, saat ini prioritas utama dari tim adalah lahan yang berada di lereng Gunung Wilis utamanya sebelah utara, untuk itu tim BPBD saat ini sudah mulai terjun ke masyarakat untuk melakukan sosialiasi pencegahan bencana alam tak terduga agar jika terjadi bencana masyarakat dapat melakukan antisipasi lebih dini.
“Tim BPBD jauh jauh hari selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama yang masuk pada daftar peta kerawanan bencana, dengan cara pendekatan personal langkah ini diharapkan efektif menyampaikan segala informasi agar dapat diterapkan oleh masyarakat,” tutup Zuhri.(Advertorial)