Bacaini.ID, KEDIRI – Aksi kurang terpuji diperlihatkan ibu pemilik kantin sekolah yang diduga membuang dagangan makanan seorang siswa.
Peristiwa ini diduga terjadi di lingkungan MTs Nurul Huda, Kalibuntu, Losari, Brebes Jawa Tengah, dan viral di media sosial.
Si ibu kantin diduga merasa tersaingi oleh siswa yang berjualan makanan di sekolah, sehingga meradang dan merusaknya.
Dalam rekaman video terlihat makanan seperti mi goreng tumpah dari bungkusnya, berserakan di tanah, diduga lantaran dibuang.
Terdengar suara perempuan mengeluh: “Ulah ibu kantin! Makanan yang dibuat dari semalem, dihancurin semuanya”.
Dalam narasi akun @updatebrebes, dagangan yang diduga dihancurkan ibu kantin madrasah tersebut merupakan milik salah satu siswa.
Siswa tersebut dikabarkan tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya menangis saat ibu kantin marah-marah dan sekaligus membuang dagangannya.
Dalam kolom komentar video yang sedang viral itu, beberapa warganet mengaku sebagai alumni madrasah tersebut.
Mereka bertestimoni bahwa si ibu kantin yang dimaksud memang memiliki perilaku yang kurang terpuji.
@silviia_016 : “Min ibu kantin ini rumahe persis samping sekolah mts jadi kantine tuh nyatu sama rumahnya, dari dulu emg suka marah2in anak yg jajan diluar”
Dalam video lain yang direkam oleh salah satu siswa, terlihat sosok ibu kantin saat melabrak siswa yang sedang menjajakan dagangannya.
Tampak seorang perempuan berumur lansia dengan membawa tongkat kayu memarahi para siswa yang sedang mengerumuni dagangan temannya.
Terlihat penjaga sekolah datang melerai, namun tidak membuat ibu kantin berhenti, tetap saja melontarkan kata-kata bernada amarah.
Warganet yang merasa geram dengan tindak-tanduk arogan ibu kantin ini menyarankan melapor ke pihak berwenang.
Ada dugaan si ibu kantin memiliki hubungan kekerabatan dengan Kepala Sekolah atau pihak lain yang berhubungan dengan madrasah tersebut.
@zaki.s.ahmad1: “Pasti ibu kantinnya sodara guru atau kepsek disitu… “
@masreymond: “Kawal kasus ini min… Jangan selesai dengan damai”
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif