Bacaini.ID, TRENGGALEK – Kuliner botok di kawasan pesisir pantai selatan Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, jadi menu andalan.
Jika sedang plesiran ke sana, coba sempatkan mampir ke warung botok wono lestari. Di dalam warung yang berdiri sejak 1990-an itu, akan dijumpai aneka botok ikan laut.
Sedikitnya ada tiga jenis botok yang jadi menu favorit pengunjung: botok ikan blencing, botok cumi, dan botok tawon.
Tawon memang bukan hasil laut, namun kelezatan menu variasi itu sangat diminati. Wiwik Agustiani, pemilik warung mengemas botok-botoknya dengan daun pisang.
Botok disuguhkan bersama sepiring nasi putih hangat. Para penikmat biasanya lebih suka langsung mencampurkan nasi ke dalam kuah botok.
“Resep botok ini diwariskan dari ibu saya, tetapi saya modifikasi sedikit agar lebih mantap,” tutur Wiwik Agustiani, pemilik warung.
Wiwik memastikan rasa khas botok buatannya tetap terjaga, dengan aroma rempah yang kuat, dan cita rasa khas Jawa.
Wiwik mengaku mampu menjual hingga 200 botok berbagai jenis dalam sehari.
Pelanggannya bervariasi. Bukan hanya warga lokal, tetapi juga wisatawan dari luar kota seperti Tulungagung, Blitar, Malang, hingga Surabaya.
Para pegawai pemerintahan yang sedang bertugas di Watulimo juga sering mampir ke warung ini.

“Banyak pelanggan dari luar kota. Mereka biasanya mampir setelah berwisata di kawasan pesisir selatan Trenggalek,” tambah Wiwik.
Berapa harga satu porsi? Murah. Wiwik menyebut satu porsi besar botok Rp 10.000, dan jika ditambah nasi harganya Rp 13.000.
Niawati pelanggan setia asal Kecamatan Kampak, mengaku sering mampir ke warung ini setiap kali berada di Watulimo.
Ia bahkan mewarisi kebiasaan sang ayah yang sudah menjadi pelanggan belasan tahun lalu.
“Rasa botok di sini berbeda dari tempat lain. Di kawasan sekitar Prigi, warung seperti ini belum banyak, apalagi yang selegendaris Wono Lestari,” ujarnya.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif