Bacaini.ID, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan dampak teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) terhadap lapangan kerja di Indonesia. Jika tidak mampu beradaptasi, akan banyak pekerjaan yang hilang karena digantikan AI.
Erick Thohir menyebutkan 15 profesi yang berisiko digantikan oleh AI, seperti teller bank, pekerja pos, kasir, dan staf administrasi. Hal itu diungkapkan pada acara Indonesia AI Day 2024 yang membahas membahas pentingnya AI dan digitalisasi bagi ekonomi Indonesia, 14 November 2024.
Menurut Erick Thohir, sebanyak 85 juta pekerjaan bisa hilang akibat kemajuan AI, sementara hanya 67 juta pekerjaan baru yang diperkirakan akan tercipta.
Hasil crawling Big Data Bacaini.ID menyebut kehadiran AI diperkirakan akan mempengaruhi 17 sektor ekonomi di Indonesia. Termasuk membantu atau membuat pekerjaan lebih efisien bagi 26,7 juta pekerja, atau sekitar 22,1% dari total tenaga kerja pada 2021.
Sektor yang paling terpengaruh oleh AI antara lain keuangan, asuransi, dan komunikasi. Sektor terakhir mengalami dampak efisiensi tertinggi sebesar 58,1%.
Teknologi AI juga dapat mengurangi jam kerja rata-rata dari 8 menjadi 6 jam per hari, serta memungkinkan menangani beberapa tugas. Pada Tahun 2030, AI diproyeksikan menciptakan 20-50 juta pekerjaan baru secara global, terutama di bidang kesehatan, manufaktur, dan keuangan.
Editor: Hari Tri W
Artikel ini diambil dari berbagai sumber di internet. Tulisan yang dihasilkan bisa saja belum terupdate, kurang lengkap atau keliru. Jika ada koreksi, harap hubungi kami agar knowledge repositori AI dapat kami update. Terima kasih.