Bacaini.ID, JAKARTA – Sejumlah pengusaha terkemuka Indonesia ikut dalam lawatan Presiden Prabowo Subianto untuk bertemu Presiden China Xi Jinping. Kehadiran mereka terlihat pada unggahan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anindya Bakrie di media sosial.
Agenda pertemuan dengan Xi Jinping ini merupakan rangkaian lawatan Presiden Prabowo Subianto ke sejumlah negara selama 8-19 November 2024. Selain China, Prabowo juga diagendakan melakukan perjalanan ke Peru dan Brazil untuk menghadiri KTT APEC dan G20. Serta melakukan lawatan ke Amerika Serikat dan Inggris, termasuk sejumlah negara Timur Tengah.
Menariknya, kunjungan ke China ini diikuti oleh sejumlah taipan Indonesia yang menyambut kedatangan Prabowo. Kabar yang berkembang, para taipan ini tidak termasuk dalam rombongan kenegaraan Presiden.
Sejumlah spekulasi bermunculan terkait kehadiran para taipan ini ke China. Terlebih tidak ada keterangan resmi dari Presiden terkait keberadaan para taipan tanah air itu ke China.
Informasi yang diterima Bacaini.ID keberangkatan para taipan ini di luar rombongan resmi Presiden Prabowo Subianto. Hanya Anindya Bakrie yang satu pesawat dengan Hashim Djojohadikusumo.
Kemunculan mereka ke publik juga memicu beragam dugaan terkait motivasi mereka menyusul Presiden. Sebagian publik mengaitkan dengan tunggakan pembayaran pajak devisa ekspor kelapa sawit dan sumber daya alam kepada negara yang nilainya mencapai ratusan triliun.
Berikut profil beberapa taipan tersebut:
Prajogo Pangestu
Nama Lahir : Phang Djoen Phen
Tanggal Lahir : 13 Mei 1944
Tempat Lahir : Bengkayang, Hindia Belanda (sekarang Indonesia)
Pekerjaan : Pengusaha, pendiri Barito Pacific
Kekayaan Bersih : US$ 74,7 miliar (per September 2024)
Peringkat Kekayaan: Orang terkaya ke-22 di dunia
Karir dan Jabatan
1969 : Bergabung dengan PT Djajanti Group
1975 : General Manager Pabrik Plywood Nusantara, Gresik
1977 : Mendirikan PT Barito Pacific
1990-1999 : Presiden Direktur PT Chandra Asri
1993-sekarang : Presiden Komisaris PT Barito Pacific Tbk.
1993-1998 : Wakil Komisaris Utama PT Astra International.
2007 : Mengakuisisi 70% saham Chandra Asri dan mengubah nama perusahaan menjadi Barito Pacific. Ia juga mendirikan Bakti Barito Foundation, yang fokus pada filantropi di bidang lingkungan, sosial, pendidikan, dan kemasyarakatan.
Mohammad Arsjad Rasjid…………..(baca selanjutnya)