Bacaini.ID, BANYUWANGI – Staf Khusus (stafsus) Presiden RI Bidang Ekonomi Arif Budimanta melihat langsung program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Banyuwangi. Ia menyebut peran PNM sangat besar dalam penghapusan kemiskinan ekstrem nasional.
Hal itu disampaikan Arif Budiman saat berkunjung ke Desa Telemung, Kabupaten Banyuwangi, Jumat, 27 September 2024. Didampingi Direktur Utama PNM Arief Mulyadi, mereka melihat langsung kehidupan ibu-ibu yang bergabung dalam keanggotaan Mekaar, sebuah program pemberdayaan yang memberikan bantuan modal kepada perempuan Indonesia dengan sistem gotong royong.
“Kita lihat di kelompok Mekaar ini lebih daripada 30 orang ibu-ibu hadir, dan yang hadir kan memang beragam dari sisi kemampuan ekonomi. Kita melihat bukan beragamnya kemampuan ekonomi, tetapi suasana untuk saling membantu, untuk menolong, saling bergotong royong,” kata Arif Budimanta.
Ia mencontohkan, ibu-ibu yang di atas menolong dan membantu ibu-ibu yang di bawah. Sehingga kemampuan meminjam mereka terus meningkat. Seperti salah satu ketua kelompok Mekaar yang sebelumnya meminjam Rp.2.000.000 menjadi Rp.10.000.000.
“Artinya itu ada kemampuan, ada capability to pay, ada repayment capacity. Kenapa ada repayment capacity? Karena usahanya berkembang besar karena dinilai juga oleh PNM Mekaar,” lanjut Arif.
Dengan adanya peran BUMN seperti PNM ini, harapan Presiden Joko Widodo untuk menghapus kemiskinan ekstrim bisa dilakukan secara multipihak, secara gotong royong, dan tepat sasaran.
Arif berharap program ini bisa terus berkelanjutan baik itu dari sisi konvergensi program, dari sisi pemanfaatan data, maupun dari sisi ketepatan sasaran.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan pada dasarnya nasabah PNM Mekaar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha. Namun terbatasnya akses pembiayaan modal kerja menyebabkan keterampilan berusaha mereka kurang termanfaatkan. “Beberapa alasan keterbatasan akses tersebut meliputi kendala formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan,” katanya.
Karena itu, PNM menerapkan sistem kelompok tanggung renteng yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan sehingga para nasabah mampu mengembangkan usaha dalam rangka menggapai cita-cita dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Penulis: Hari Tri Wasono