Bacaini.ID, KEDIRI – Tokoh Nahdlatul Ulama yang juga pengasuh Ponpes Minggir, Sleman, KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq menyampaikan kekagumannya kepada almarhum KH Dauglas Toha Yahya atau Gus Lik. Di matanya, Gus Lik adalah ulama antik yang mendapat kelebihan dari Allah.
“Ada manusia istimewa seperti Pak Lik ini tidak umum. Wong tidak umum kok diikuti banyak orang,” kata Gus Muwafiq dalam sebuah pengajian.
Penampilannya juga sederhana serta tidak mengenakan jubah layaknya ulama yang memiliki puluhan ribu pengikut. Bahkan perilakunya, menurut Gus Muwafiq, suka nyeleneh. “Tapi keanehannya tidak pernah menurunkan derajat keulamaannya. Ini kalau bukan pemberian Gusti Allah ya tidak ada,” sambung Gus Muwafiq.
Penampilan dan gaya hidup almarhum Gus Lik memang tidak biasa. Pengasuh Ponpes Assa’idiyyah Jamsaren Kota Kediri ini dikenal sangat sederhana dan jauh dari kesan glamour. Tak pernah sedikitpun Gus Lik mengenakan kostum mewah saat memimpin pengajian, selain celana panjang yang ditutup sarung.
Interaksi Gus Lik dengan pejabat dan tokoh politik elit juga terbatas. Almarhum malah terlihat enjoy bergaul dengan masyarakat di luar pondok dari berbagai kalangan. Tak heran jika kepergian Gus Lik pada Sabtu malam, 21 September 2024 menjadi duka puluhan ribu pengikutnya.
Penulis: Hari Tri Wasono