Bacaini.ID, TRENGGALEK – Wisata Banyunget di Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek Jawa Timur sempat jadi primadona di awal peluncurannya. Tapi kini telah terbengkalai, tidak terurus.
Diluncurkan pada 11 November 2017 sebagai brand Canopi yang diusung Perhutani, Banyunget diharapkan bisa jadi destinasi unggulan bersama dengan Kawah Putih di Ciwidey, Jawa Barat.
Banyunget diketahui menawarkan berbagai wahana yang memikat, seperti air terjun Urang Kambu, spot air hangat, jembatan kangen, hammock, hingga sepeda langit.
Wisata ini berhasil menarik pengunjung dari berbagai daerah sekaligus memberi harapan baru bagi perekonomian warga setempat. Namun kini seluruh operasional di kawasan wisata telah terhenti total.
Dari pantauan Bacaini.ID di lapangan, suasana lokasi wisata Banyuanget terlihat memprihatinkan. Gapura pintu masuk memang masih berdiri kokoh, namun pos penjagaan kosong tanpa petugas.
Tulisan besar “Banyunget” sebagai landmark utama telah dipenuhi semak. Begitu juga akses utama menuju loket tiket, rimbun ilalang.
Beberapa fasilitas wisata di Banyunget masih ada, namun dalam kondisi yang tak terawat. Jembatan Kangen yang jadi sarana penyeberangan sungai masih berfungsi meski sudah lapuk.
Bangunan bekas warung di tengah kawasan juga mulai rusak dengan atap yang penyok, sementara papan penunjuk jalan dan fasilitas musala ambruk tak terurus.
“Ternyata sudah tidak terurus. Tapi alamnya masih asyik untuk dinikmati,” kata salah satu pengunjung, Dodik Susilo Sabtu(24/8/2024).
Beberapa gazebo yang berada di pinggir sungai tampak masih berdiri, dan bisa dipakai beristirahat. Kawasan hutan di sekitar Banyunget juga masih terjaga. Air sungai mengalir jernih dengan ikan-ikan wader yang berenang bebas.
“Istimewa, air terjunnya masih alami, jernih dan segar,” tambah Dodik. Situasi memprihatinkan ini juga terjadi sejumlah wisata lain yang berada di jalur Durenan-Prigi.
Seperti Gua Lawa dan wisata via ferrata di Desa Watuagung, kini juga telah ditutup.
Salah satu penyebabnya adalah dibukanya jalur lintas pantai selatan Trenggalek-Tulungagung (JLS) yang jadi wisata baru yang menawarkan panorama lebih menarik.
Tidak sedikit warga yang berharap adanya perhatian lebih dari pihak terkait untuk mengembalikan kejayaan yang pernah dimiliki wisata Banyuanget dan yang lain.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif