KEDIRI – Belum terungkapnya pelaku pelemparan mercon di rumah Bupati Kediri Haryanti Sutrisno memicu munculnya spekulasi. Sejumlah netizen menduga insiden tersebut merupakan rekayasa pemilik rumah.
Tudingan itu berkelindan di media sosial facebook beberapa jam usai pelemparan mercon terjadi, Minggu 16 Agustus 2020. Akun Fazal Faizi menulis “….kesimpulan penyebabnya pilkada…..Biasanya rumah bupati tersebut dijaga 24 jam oleh Satpol PP kabupaten Kediri, kemana? Jangan2 ada scenario Pak Tris, biar kelihatan keluarga Sutrisno teraniaya karena pilkada 2020. Dengan munculnya pak pram, keluarga pak tris mulai kehilangan pengaruh dan posisi kekuasaanya terancam. Jangan lupa Dinasti Sutrisno masih kaya raya, karena ternyata ada 10 mobil mewah digarasi sutrisno”.
baca ini Sutrisno Blak-blakan Tentang Teror Khilafah dan Bumbung Kosong
Postingan senada disampaikan akun Bohari Yanto yang menulis “Yang agak aneh rumah bupati dijaga terus ada cctv kok bisa ya ada yg nyatroni rumah bupati kok satpol PP gak tahu .. masak tugasnya tidur .. ini sebenarnya ada apa ya apakah ini termasuk skenario orang yg teraniaya .. ingat th 2004 saat Mega tumbang oleh SBY”.
baca ini Ini Ciri-ciri Peneror Rumah Bupati Kediri
Namun demikian, tak sedikit netizen yang berharap polisi bisa segera mengusut pelaku pelemparan mercon agar tak menimbulkan fitnah. Terlebih lagi pemilik rumah sudah mengatakan jika insiden tersebut terkait dengan pilkada yang akan digelar Desember 2020 mendatang.
Sutrisno, suami Bupati Haryanti juga telah melaporkan hal itu ke Polres Kediri untuk melakukan penyelidikan. Menurutnya situasi menjelang pemilihan kepala daerah akhir-akhir ini mulai memanas. “Kalau saya menangkapnya, ini kan menjelang pilkada. Tentunya ada suhu politik yang memanas. Baru pilkada kali ini terjadi sesuatu yang aneh dan unik,” katanya kepada Bacaini, Minggu 16 Agustus 2020.
baca ini Jelang Pilkada Rumah Bupati Kediri Diteror Penunggang Motor
Sutrisno juga mengaku tak ambil pusing dengan tudingan rekayasa dalam peristiwa itu. Dia meyakini jika masyarakat Kabupaten Kediri sudah bisa menilai dirinya, apakah layak melakukan perbuatan tersebut atau tidak. “Saya santai saja. Orang sudah tahu selama 20 tahun tentang saya, apakah perilaku saya sekotor itu. Tidak diberi penjelasan orang sudah faham,” katanya.
Sementara itu hingga saat ini kubu Hanindhito Himawan Pramana sebagai kandidat yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Kediri belum memberikan pernyataan. Sekretaris DPC PDIP Dodi Purwanto belum menjawab pertanyaan yang disampaikan melalui WhatsApp. (HTW)