Bacaini.ID, BLITAR – Dinas Ketahanan Pertanian Pangan (DKPP) Kabupaten Blitar tidak berhenti melakukan intensifikasi pertanian, utamanya terhadap tanaman tembakau.
Disokong oleh Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) 2024, DKPP Kabupaten Blitar menggandeng Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Pemanis dan Serat (BPSI TAS).
DKPP dan BPSI TAS diketahui tengah melakukan upaya pembenihan tembakau berkualitas dalam bentuk benih sebar. Targetnya adalah benih bermutu yang dapat mengcover 10 hektar lahan pertanian tembakau di Kabupaten Blitar.
Pemenuhan benih tembakau sebar untuk luasan lahan 10 hektar itu diperkirakan akan memakan periodesasi waktu sekitar tiga tahun.
“Tujuan kerjasama (BPSI TAS) adalah mendampingi petani bagaimana kebutuhan benih tembakau bisa tercukupi,” terang Kepala DKPP Kabupaten Blitar Toha Mashuri.
Benih tembakau sebar bersertifikat itu terdiri dari lima varietas. Dengan asumsi luasan 3000-3500 hektar per tahun, ketersediaan lima varietas tembakau itu akan terpenuhi selama tiga tahun.
Langkah yang diambil DKPP Kabupaten Blitar diharapkan bisa menjadi solusi bagi para petani tembakau, yakni terutama petani yang selama ini masih sulit mendapatkan benih tembakau yang bemutu.
Keberadaan lima varietas benih tembakau bermutu bertujuan memajukan pertanian tembakau di Kabupaten Blitar. Sebab benih yang unggul mempengaruhi kualitas tembakau.
Kepala Bidang Sarana Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar Lukas Suprayitno menyebut lima benih tembakau itu bernama kenongo, sedep, kalituri, lulang dan mancung.
Proses pengajuan lima varietas benih tembakau itu diketahui sudah berlangsung dua tahun, di mana DKPP mengajukan ke Kementerian. ”Alhamdulilah kelimanya telah disetujui,” ungkapnya. (*)