KEDIRI – Teror rumah pribadi Bupati Kediri Haryanti Sutrisno mulai dikaitkan dengan postingan di akun facebook. Sutrisno mengaku difitnah oleh postingan seseorang yang menuduhnya mendukung gerakan Khilafah.
Sehari sebelum teror pelemparan petasan terjadi, Sutrisno, suami Bupati Kediri Haryanti membuat postingan di media sosial Facebook. Postingan itu mengklarifikasi tudingan seseorang yang menuduhnya mendukung gerakan khilafah. Berikut postingan Sutrisno melalui akun Sutrisno Kdr.
‘Kalimat ALLAH SWT dan Rasulallah SAW dipakai alat untuk fitnah untuk membelokkan ke Khilafah, apakah skenario ini menunjukkan manusia yg ber perilaku Agama, semoga diperingatkan ALLAH SWT dan mendapatkan bimbingan hidup adalah ibadah, semoga kita dijadikan menjadi manusia yg mengajak mendekat dng ALLAH SWT’.
Postingan itu juga menyertakan postingan yang menuduhnya dengan nama Pecinta Rasulullah SAW. Akun itu menulis kalimat berikut, “Mari Tegakkan Khilafah!!! Semoga kita senantiasa dilindungi Allah SWT. Amiin.
Di bawah narasi itu tercantum foto Sutrisno dan menantunya Rahmadi Yogi yang berpose bersama beberapa pria. Mereka tampak berkalung sajadah dengan motif sama.
baca ini Jelang Pilkada Rumah Bupati Kediri Diteror Penunggang Motor
Tak hanya Sutrisno, klarifikasi juga dilakukan Rahmadi Yogi melalui akun facebook-nya. Dia mengatakan postingan tersebut merupakan fitnah yang luar biasa di tengah kontestasi politik di Kediri. Yogi juga menegaskan jika dirinya mencintai NKRI dan Pancasila, serta mengakui Jokowi sebagai presiden. Yogi juga mengakui sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia serta menentang paham komunis.
Diberitakan sebelumnya rumah pribadi Bupati Kediri Haryanti Sutrisno dilempar petasan oleh seseorang. Pelaku meninggalkan ancaman tertulis akan membakar keluarga bupati jika tidak angkat kaki dari Kediri.
Peristiwa ini terjadi pada Hari Minggu, 16 Agustus 2020, pukul 03.30 WIB. Pelaku yang berjumlah dua orang terekam kamera CCTV mendatangi rumah Bupati Haryanti yang berada tepat di depan kantor Pemkab Kediri. Dua pria yang datang mengendarai sepeda motor terlihat berhenti sebentar, kemudian berputar arah dan kembali berhenti.
baca ini Ini Ciri-ciri Peneror Rumah Bupati Kediri
Salah seorang dari mereka turun dan mengeluarkan benda berbentuk tabung silinder dengan panjang 80 cm. Selanjutnya pria tersebut menyalakan korek di ujungnya dan melemparkan ke balik pagar rumah bupati. Keduanya lalu tancap gas meninggalkan lokasi menuju ke arah barat.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kediri Agung Joko Retmono yang ditemui di lokasi mengaku mendengar suara letusan hingga 10 kali. Menurut dia letusan itu terdengar berurutan dengan suara cukup kencang. “Sempat mengenai salah satu bodi mobil, tetapi hanya pesok kecil,” katanya.
Agung menjelaskan saat peristiwa itu terjadi terdapat tiga anggota Satpol yang berjaga di pos penjagaan rumah bupati. Namun pos tersebut berada berjarak 20 meter dari garasi. Sehingga tak ada satupun anggota Satpol yang melihat dengan jelas pelaku pelemparan petasan.
Menurut Agung, anggotanya juga menemukan selongsong petasan yang masih utuh. Selongsong yang terbuat dari gulungan kertas karton itu bertuliskan “KEDIRI MILIK NU, ANGKAT KAKIMU SEBELUM KAMU DAN KELUARGAMU, KAMI BAKAR !!!, NKRI HARGA MATI”. (HTW)
Comments 2