• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, July 3, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Kenangan Alun-Alun Kota Kediri, Dari Celana Cutbray Hingga Banjir Selutut

ditulis oleh redaksi
26/06/2024
Durasi baca: 2 menit
524 11
1
Kenangan Alun-Alun Kota Kediri, Dari Celana Cutbray Hingga Banjir Selutut

Patung Mayor Bismo di alun-alun Kota Kediri. foto: istimewa

Bacaini.id, KEDIRI – Jauh sebelum direnovasi menjadi proyek mangkrak, Alun-Alun Kota Kediri adalah tempat paling membahagiakan sekaligus membanggakan. Nongkrong di alun-alun adalah puncak pencapaian remaja era 1990-an.

‘Perkenalanku’ secara intensif dengan alun-alun terjadi di tahun 1990. Ini lantaran salah satu temanku SMP tinggal di dekat alun-alun. Saking dekatnya seluruh aktivitas lalu lalang pengunjung alun-alun terlihat dari teras rumahnya.

Posisi rumah yang strategis adalah alasan menjadikannya basecamp. Bukan hanya menjadi tempat cangkruk teman satu sekolah, pelajar sekolah lain pun turut mangkal di sana.

Perbedaan hanya ada pada warna seragam sekolah. Urusan makan, main gitar, modifikasi motor, sepak bola, hingga menjajal ngamen, kami satu frekuensi. Terlebih urusan fashion.

Meski uang saku di kisaran 5.000 – 10.000, urusan busana kami tidak kaleng-kaleng. Walaupun ada juga yang mencomot rantai kaleng biskuit sebagai pengait dompet.

Setelan hem panjang lengan digulung, dipadu celana cutbray adalah kostum kebanggaan kami saat masuk SMA. Celana yang lebar di ujung kaki ini sedang trending-trendingnya di tahun 1993, dengan segala resiko yang menyertai (seperti nyerempet tai ayam atau rantai motor).

Dengan kostum itu, kami berkeliling alun-alun untuk menjual tampang. Sesekali mampir di tempat parkir untuk menyapa jukir setempat, sebelum berakhir di kaki patung Mayor Bismo dalam waktu lama.

Patung ini selalu mengingatkan pada candaan bapakku yang menyebut “Kediri tenggelam jika banjir selutut”.

“Lututnya Mayor Bismo,” sambungnya tertawa. Guyonan lucu bagi yang penasaran, namun garing bagi yang mendengar puluhan hingga ratusan kali sepertiku.

Jika bapakku masih hidup, guyonan itu langsung kupatahkan. “Mayor Bismo sekarang ditaruh di bawah, Pak. Pancatannya dibongkar dan gak jadi-jadi,” kataku.

Penulis: Hari Tri Wasono  

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: alun-alun kota kedirimayor bismo
Advertisement Banner

Comments 1

  1. Bogeng says:
    1 year yang lalu

    Beritanya menarik dan mengibur dan unik, sayangnya , tanpa disertai dengan foto penulis yang mengenakan celana cutbray seperti kata peenulis yang dituangkan dalam tulisanya …

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Dukung Kesejahteraan Lansia, Pemkot Kediri Fasilitasi Penyaluran PKH Plus Tahap II

Dukung Kesejahteraan Lansia, Pemkot Kediri Fasilitasi Penyaluran PKH Plus Tahap II

Pembangunan Stadion GDJ Terus Berjalan, Mas Dhito Pastikan Selesai 2027

Pembangunan Stadion GDJ Terus Berjalan, Mas Dhito Pastikan Selesai 2027

Seks Bebas Picu Ratusan Remaja Tulungagung Positif HIV. Ratusan Miliar Rupiah Obat Herbal HIV Terjual Online. Kok Bisa?

Kenaikan Kasus HIV di Kabupaten Blitar Sudah Gawat

  • Kejari Blitar Periksa Mak Rini Sebagai Saksi Kasus Korupsi

    Ujian Pertama eks Bupati Blitar Sepulang Ibadah Haji

    612 shares
    Share 245 Tweet 153
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15381 shares
    Share 6152 Tweet 3845
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16587 shares
    Share 6635 Tweet 4147
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10860 shares
    Share 4344 Tweet 2715
  • Sound Horeg Haram, Ini Alasan Fatwa Ponpes Besuk Pasuruan

    702 shares
    Share 281 Tweet 176

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist