• Login
  • Register
Bacaini.id
Friday, May 23, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Masih Bingung Bedakan Nama Generasi dan Perilakunya? Ini Panduannya

ditulis oleh Editor
26/06/2024
Durasi baca: 4 menit
526 5
0
Masih Bingung Bedakan Nama Generasi dan Perilakunya? Ini Panduannya

Masih Bingung Bedakan Nama Generasi dan Perilakunya? Ini Panduannya. (foto ilustrasi/freepik)

Bacaini.id, KEDIRI – Seringkali kita membaca istilah-istilah kekinian yang membuat bertanya-tanya maksudnya apa.

Seperti penyebutan nama-nama generasi yang dikelompokkan menurut tahun kelahirannya. Gen X, gen Y, gen Z dan yang terbaru generasi alpha.

Pengelompokan generasi ini didasarkan pada demografi, khususnya tahun kelahiran. Dan yang lebih utama adalah faktor sosiologis, yakni adanya kejadian-kejadian bersejarah pada era tersebut.

Seperti penyebutan generasi milenial atau gen Y, hal itu berdasarkan peristiwa historis pergantian dua milenium/abad pada waktu itu. Dari abad 20 ke abad 21.
Lebih jelasnya yuk Readers simak di bawah ini :

Generasi Baby Boomers (1946-1960)

Terminologi Baby Boomers pertama kali muncul di koran Washington Post pada tahun 1977, pada bagian Outlook Section yang membahas mengenai masa depan ekonomi dunia.

Istilah itu kemudian bermigrasi ke beberapa negara, khususnya di Eropa. Jerman menggunakan istilah itu meskipun penulisannya disambung (babyboomers) untuk menggambarkan masyarakat yang lahir pada tahun 1960-an.

Istilah baby boom menggambarkan kelahiran bayi di Amerika Serikat yang meningkat pesat pasca perang Dunia II. Kepulangan para tentara dari medan perang membawa efek peningkatan kelahiran bayi setelahnya.

Generasi baby boomers memiliki banyak saudara karena orang tua mereka melahirkan banyak keturunan.

Generasi X (1961-1980)

Generation X ( Generasi X ) mulanya berasal dari judul photo-essay  karya jurnalis perang legendaris Robert Capa pada tahun 1950-an.

Melalui karyanya, Capa memaparkan hasil wawancara dengan sekelompok anak-anak muda usia 20-an yang tidak memiliki identitas diri, tumbuh dewasa dengan begitu cepat, dan cenderung mengalami ketidakpastian akan masa depan mereka pasca Perang Dunia II.

Karyanya diterbitkan oleh koran Picture Post di Inggris dan Holiday di Amerika Serikat.

Istilah Generasi X kemudian dipopulerkan oleh jurnalis Inggris, Jane Deverson dan Charles Hamblett melalui sebuah buku pada tahun 1965. Buku ini berisi seri hasil wawancara penulis dengan para remaja di Inggris mengenai budaya kehidupan bebas dan anti-kemapanan.

Kemudian pada tahun 1991, Douglas Coupland menulis buku Generation X: Tales for an Accelerated Culture yang membuat istilah Generasi X semakin terkenal di kalangan masyarakat.

Generasi Y ( 1981-1994 )

Terminologi Generasi Y sebenarnya meneruskan abjad dari ‘Generasi X’ sebelumnya.

Generasi Y lebih dikenal sebagai Generasi Millennials. Istilah ini dipopulerkan oleh William Strauss dan Neil Howe melalui buku Generations: The History of America’s Future, 1584 to 2069 yang diterbitkan pada tahun 1991 dan buku Millennials Rising: The Next Great Generation yang diterbitkan 9 tahun kemudian.

Melalui bukunya, Howe juga menyebutkan satu pertanyaan mengenai generasi apa yang akan muncul setelah Millennials.

Generasi Z (1995-2010)

Istilah Generasi Z sebenarnya tidak langsung muncul setelah terminologi Generasi Y atau Generasi Millennials dikenal umum.

Pada tahun 2005, muncul istilah Homeland Generation atau Homelanders untuk menggambarkan generasi setelah Millennials. Kemunculan istilah ini erat kaitannya dengan kejadian serangan teror 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Pasca kejadian tersebut, sebagian besar masyarakat Amerika Serikat merasa lebih aman tinggal di dalam negeri (homeland). Namun istilah Homeland Generation tidak begitu populer hingga saat ini.

Seorang jurnalis USA Today, Bruce Horovitz menulis artikel After Gen X, Millenials, what should next generation be?. Horovitz dalam artikelnya bahkan menuliskan kemungkinan para pembaca akan memilih istilah Generasi Z sebagai kelanjutan abjad Y pada penamaan generasi sebelumnya.

Untuk mendapat jawaban dari pertanyaan yang diterbitkan pada tanggal 4 Mei 2012 itu, USA Today kemudian melakukan voting online pada pembacanya. Istilah Generasi Z kemudian menjadi hasil voting seluruh pembaca.

Generasi Alpha (2011-2024)

Istilah Generasi Alpha pertama kali dikenalkan oleh Mark McCrindle, seorang peneliti dan konsultan di bidang sosial dan demografi berkebangsaan Australia.

Ia mempopulerkan label Generasi Alpha pada tahun 2009 melalui bukunya The ABC of XYZ. Sejak saat itu, istilah Generasi Alpha menjadi populer di dunia. Generasi Alpha merupakan generasi terkini dan termuda yang ada di bumi.

Mereka merupakan ‘Anak Dari Millenials’ yang menjadi generasi pertama abad 21. Generasi ini juga diprediksi akan memiliki usia hidup paling lama dan tingkat kesejahteraan paling tinggi dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. 

Begitulah generasi-generasi yang populer diucapkan di depan khalayak umum. Penyebutan nama generasi itu termasuk dipakai dalam urusan marketing politik, terutama untuk menentukan kluster usia, jenis kelamin, dan perilaku pemilih.

By the way, kalian termasuk generasi yang mana ya Readers?.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: generasimilenialnama generasi
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Ragam Dialek di Jawa Timur: Dari Aneman, Mataraman, Hingga Arekan

Ragam Dialek di Jawa Timur: Dari Aneman, Mataraman, Hingga Arekan

Tradisi Nyadran Dam Bagong, Cara Warga Trenggalek Bersyukur

Tradisi Nyadran Dam Bagong, Cara Warga Trenggalek Bersyukur

Pemakaman 2 Korban Longsor Trenggalek Sempat Tertunda Cuaca

Pemakaman 2 Korban Longsor Trenggalek Sempat Tertunda Cuaca

  • Kejari Blitar Periksa Mak Rini Sebagai Saksi Kasus Korupsi

    Penyidikan Korupsi di Blitar Fokus ke Think Tank Eks Bupati

    632 shares
    Share 253 Tweet 158
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15272 shares
    Share 6109 Tweet 3818
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16570 shares
    Share 6628 Tweet 4143
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10854 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2796 shares
    Share 1118 Tweet 699

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist