Bacaini.id, KEDIRI – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia ke depan tidak perlu lagi menara Base Transceiver Station (BTS). Kebutuhan internet akan dipenuhi oleh layanan Starlink, perusahaan milik Elon Musk.
“Nggak perlu ada BTS-BTSan orang udah ada Starlink,” kata Luhut dalam talkshow di Menara Global, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Juni 2024.
Kehadiran layanan internet satelit Starlink yang dikembangkan Elon Musk ke Indonesia mengundang perhatian masyarakat. Teknologi ini dinilai menawarkan alternatif unik dibandingkan layanan internet yang ada di Indonesia.
Dilansir dari laman uici.ac.id milik Universitas Insan Cita Indonesia, teknologi Starlink memanfaatkan satelit orbit rendah (LEO). Hal ini membuat akses internet yang ditawarkan Starlink berkualitas tinggi, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi konvensional.
Meski membantu masyarakat di daerah terpencil, penggunaan Starlink di daerah perkotaan perlu mempertimbangkan biaya dan interferensi sinyal.
Berikut kelebihan dan kekurangan Starlink:
Kelebihan Starlink
1. Waktu Perpindahan Data Lebih Cepat
Karena menggunakan satelit LEO yang berada di orbit lebih rendah dibandingkan satelit GEO, Starlink mampu mengurangi latensi secara signifikan. Latensi satelit GEO sekitar 477 milidetik, sedangkan satelit LEO Starlink hanya 27 milidetik. Hal ini memungkinkan perpindahan data yang lebih cepat, memberikan pengalaman internet yang lebih responsif.
2. Transmisi Data Cepat
Pada tahap awal, kecepatan hilirnya mencapai 100 Mbps dan kecepatan hulu 20 Mbps. Uji coba ini menunjukkan bahwa kecepatan sebenarnya bisa mencapai 222 Mbps untuk hilir dan 24 Mbps untuk hulu.
3. Pemasangan Terminal yang Mudah
Terminal Starlink terdiri dari antena dan router WiFi yang mudah dipasang. Dengan panduan pemasangan yang jelas dan aplikasi pendukung, proses instalasi dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit. Terminal ini dapat ditempatkan di permukaan datar, seperti tanah atau atap rumah.
4. Cocok untuk Daerah Terpencil
Salah satu keunggulan utama Starlink adalah kemampuannya menyediakan internet di daerah terpencil tanpa bergantung pada infrastruktur kabel. Layanan ini tetap dapat berfungsi meskipun terjadi gangguan pada infrastruktur telekomunikasi fisik atau pemadaman listrik.
Kekurangan Starlink
1. Letak Terminal Internet Wajib Minim Halangan
Untuk berfungsi optimal, terminal Starlink harus dipasang di area terbuka tanpa halangan seperti pohon atau bangunan tinggi.
2. Harga Berlangganan Lebih Mahal
Biaya langganan Starlink relatif tinggi dibandingkan dengan penyedia layanan internet lokal di Indonesia. Dengan biaya sekitar Rp750.000 per bulan, Starlink lebih mahal dibandingkan layanan lokal yang menawarkan harga Rp400.000 – Rp500.000 per bulan.
4. Performa Bisa Menurun
Penggunaan frekuensi tinggi oleh Starlink dapat menyebabkan penurunan performa. Ini bisa menjadi masalah seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi serupa di masa depan.
Penulis: Hari Tri Wasono