Bacaini.id, JAKARTA – Acara rutin yang diselenggarakan Forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Mediam Enterprises Working Group (APEC SMEWG) ke-57 menggagas tentang bagaimana menghadapi tantangan permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, enterprenuership, dan menciptakan ekosistem digital di sektor UMKM.
Acara berlangsung di Hotel Merusaka Hotel, Nusa Dua, Bali, Rabu 24 April 2024. Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi salah satu peserta yang berasal dari BUMN yang bergerak di pembiayaan UMKM dan Utra Mikro. Acara yang berlangsung 24-25 April 2024 ini dihadiri 19 delegasi dari 21 ekonomi anggota APEC.
Sebagai tulang punggung pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM aktif dalam mengatasi persoalan serius yang dihadapi selama ini. Di antaranya permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entreprenuership, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor usaha ultra mikro di Indonesia.
PNM diketahui memiliki hampir 15,2 juta nasabah aktif dan telah melayani 20,7 juta nasabah. Kemudian juga memiliki jumlah pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp 71,2 triliun pada tahun 2003, sedangkan total akumulasi penyaluran PNM Mekaar sejak 2016 mencapai Rp 260 triliun. PNM saat ini memiliki 4.580 kantor PNM (termasuk 66 Cabang) di Indonesia.
Sebagai backbone pengembangan usaha ultra mikro, Direktur Operasional, Digital dan Teknologi Informasi Sunar Basuki berharap keikutsertaan PNM dalam forum APEC SMEWG dapat berdiskusi sekaligus memberi sumbangsih.
PNM diharapkan dapat memecahkan permasalahan peningkatan usaha mikro skala nasional dan global sehingga UMKM dapat lebih berdaya saing, mandiri, memiliki akses terhadap teknologi dan penyediaan lapangan kerja yang lebih produktif.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menyampaikan bahwa menciptakan ekosistem digital disektor UMKM harus dibarengi dengan perubahan perilaku digital. Seiring itu dukungan infrastruktur dan infostruktur di seluruh area kawasan juga harus ditingkatkan.
“Tidak semua nasabah kami yang mayoritas perempuan yang tinggal di pelosok daerah ini selalu menggunakan teknologi dan alat komunikasi. Ini sebuah tantangan tersendiri”, ujar Arief kepada Bacaini.ID.
Sementara dengan terciptanya ekosistem digital diketahui akan memudahkan nasabah melakukan pemasaran, akses informasi dan mendapat keperluan supply-chain yang juga lebih mudah dan murah.
Penulis: Danny Wibisono
Editor: Solichan Arif