Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Membangun kabupaten menjadi kawasan maju dan modern bukan perkara gampang. Dibutuhkan konsep strategis yang berpihak pada masuknya investasi sebagai modal pembangunan.
“Ini tidak cukup dengan merancang ide dan pemikiran saja. Tetapi harus didukung jaringan ekonomi kuat dan pengalaman empiris,” kata Rifqi Firmansyah di kediamannya Kelurahan Sembung, Kecamatan Kota, Tulungagung, Kamis, 21 Maret 2024.
Pernyataan itu diungkapkan Rifqi bukan asbun alias asal bunyi. Pengalamannya menjalankan berbagai sektor usaha di Tulungagung memberinya banyak pengetahuan dalam menata pembangunan kota menjadi modern dan maju.
Jauh sebelum dikenal sebagai pengusaha muda Tulungagung, Rifqi adalah mahasiswa Teknik Mesin di Universitas Brawijaya angkatan tahun 2010. Dua tahun berselang, Rifqi menambah perkuliahannya dengan mendaftar sebagai mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). “Saya memang suka belajar dan mengenal hal baru,” katanya.
Dan hal baru yang ia lakukan ketika lepas dari perguruan tinggi adalah membangun usaha pakan ternak. Bisnis yang dimulai tahun 2018 itu bermodal hanya Rp15 juta pemberian orang tuanya. Bermodal ketekunan dan kepercayaan diri, usaha itu berkembang pesat hingga sukses membuat brand sendiri di tahun 2020. Produk yang ia olah berupa konsentrat untuk penggemukan sapi dan kambing.
Keberhasilan itu memberi Rifqi pelajaran baru, bahwa tidak semua bisnis harus diawali dengan modal besar. “Kalaupun punya modal tapi tidak ada pandangan bisnis, ya percuma,” ungkapnya.
Tak butuh waktu lama bagi Rifqi untuk berinovasi dan mengembangkan usahanya hingga berbagai pelosok. Lambat laun, anak muda ini berani mencoba bisnis baru di beberapa kota hingga mengantarkannya menjadi pengusaha muda yang sukses. Pergaulan dan jaringannya meluas seluruh Indonesia.
Seiring perjalanan waktu, Rifqi tiba-tiba berpikir untuk pulang, membangun kampung halamannya. Niat besar itu diawali dengan membeli usaha kolam renang di Tulungagung yang nyaris mati. Lalu ia mengubahnya menjadi pool and resto untuk memperluas segmentasi pasar. Alhasil kolam renang itu ramai menjadi spot pernikahan dan event lain. “Ini adalah konsep pool and resto pertama di Tulungagung,” kata ayah dua anak ini.
Berawal dari inilah Rifqi berpikir untuk melakukan hal yang lebih besar dan bermanfaat bagi masyarakat Tulungagung, khususnya di sektor ekonomi. Rifqi berpikir jika kampung halamannya akan tumbuh menjadi kawasan maju dan modern jika didukung infrastruktur investasi yang besar.
“Kota ini perlu dipoles agar investor tertarik untuk berbisnis di Tulungagung. Mereka tidak datang ujuk-ujuk, tapi by design. Ini yang harus dipersiapkan pemerintah daerah agar Tulungagung lebih bergaung,” katanya.
Salah satu penyebab kegagalan pembangunan daerah, menurut Rifqi, adalah tidak sinkronnya rencana jangka panjang pembangunan daerah dengan pemerintah provinsi dan pusat. Ini terlihat dari proyek pembangunan jalan tol yang akan masuk ke Tulungagung.
“Jangan sampai pengguna jalan tol hanya lewat. Mereka harus singgah di sini. Dengan begitu ada uang yang masuk dan membuat perputaran ekonomi di Tulungagung menjadi lebih baik,” terangnya.
Gagasan itu adalah segelintir dari konsep pembangunan Tulungagung yang ingin diwujudkan Rifqi untuk kampung halamannya. Karena itu ia tengah berjuang mewujudkannya dengan mencalonkan diri sebagai calon Bupati Tulungagung pada pilkada 2024 besok. Baginya, pemikiran hanya akan menjadi cita-cita jika tidak diperjuangkan.
Penulis: Hari Tri Wasono