Bacaini.id, KEDIRI – Penyidikan kasus tewasnya Bintang Balqis Maulana (14), santri Ponpes Al Hanifiyyah Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur lantaran menjadi korban kekerasan di dalam pesantren, telah mengembang.
Bintang diketahui tewas setelah dianiaya santri seniornya. Sedikitnya empat orang santri telah ditetapkan sebagai tersangka. Pihak ponpes sebelumnya diketahui sempat menyampaikan keterangan kepada pihak keluarga kalau kematian korban akibat terpeleset.
Kasatreskrim Polres Kediri Kota AKP Nova Indra Pratama mengatakan pihaknya telah memanggil pengasuh ponpes untuk dimintai keterangan. Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi.
“Ada tambahan yang sudah diperiksa, dari pihak pondok terutama yang mengantarkan atau yang mengetahui pertama korban hingga diantarkan ke Banyuwangi,” ujar Nova, Jumat (1/3/2024).
Santri Bintang tewas dalam keadaan lebam-lebam pada kepala, dada, tangan, spesifik di mata, bibir, dan wajah bagian atas. Luka lebam diduga kuat akibat kekerasan benda tumpul.
Saat tiba di rumah sakit, korban yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi dipastikan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Pihak keluarga awalnya mendapat keterangan dari pihak pesantren, Bintang tewas lantaran jatuh terpeleset di pondok.
Keterangan yang disampaikan diduga sengaja untuk menutupi peristiwa yang terjadi. Kebohongan itu terungkap setelah pihak keluarga membuka kain penutup jenazah. Mereka mendapati adanya luka kekerasan pada sekujur tubuh korban.
Menurut Nova, pengasuh ponpes baru bisa memenuhi panggilan pemeriksaan pada Kamis malam (29/2/2024). Yang bersangkutan berdalih beberapa hari terakhir berada di Banyuwangi untuk bertemu keluarga korban.
Dalam kasus kekerasan di pesantren yang berujung kematian itu, jumlah total saksi yang diperiksa, kata Nova sebanyak 10 orang. “Total ada 10 saksi yang telah dimintai keterangan petugas,” jelasnya.
Nova menambahkan, sejauh ini polisi juga masih fokus pada keempat tersangka yang masih berusia di bawah umur. Mereka akan mendapat perlakuan hukum yang berbeda dengan tersangka dewasa.
Penulis: Agung K Jatmiko
Editor: Solichan Arif