Bacaini.id, KEDIRI – Empat pelaku penganiayaan Bintang Balqis Maulana, santri Ponpes Al-Hanifiyyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri tak menduga korban meninggal dunia akibat pemukulan yang dilakukan. Mereka merasa menyesal.
Kepada kuasa hukum Rini Puspitasari yang mendampingi mereka, keempat pelaku membeberkan penyebab penganiayaan tersebut. Salah satunya sikap korban yang dianggap membandel.
Bintang disebut memberikan keterangan yang tidak sesuai kepada orang tuanya tentang kondisinya di pondok. Termasuk saat memberitahukan kondisinya ketika sakit di pondok sebelum penganiayaan terjadi.
“Menurut keterangan anak-anak (pelaku), Bintang (mengaku) sakit (kepada orang tuanya) karena disuruh kerja. Kemudian dinasehati supaya jangan begitu,” terang Rini, Rabu, 28 Februari 2024.
Selain itu, sikap korban lainnya yang membuat para pelaku marah adalah ketika Bintang tidak ikut sholat jamaah. Namun saat diingatkan oleh salah satu pelaku, respon Bintang dinilai tidak menyenangkan.
“Bintang ini menjawab iya..iya…kemudian matanya juga melotot. Jadi akhirnya (pelaku) emosi kemudian dipukul,” terang Rini.
Akibat penganiayaan tersebut, Bintang mengalami luka cukup parah pada Jumat pukul 03.00 WIB. Nyawanya tak bisa diselamatkan meski sempat dilarikan ke rumah sakit.
Menurut Rini, keempat pelaku tidak menduga jika pemukulan yang dilakukan berdampak sangat fatal kepada Bintang.
“Dari kemarin ngobrol saya ya, merasa menyesal. Kemudian merasa bersalah. Nggak menduga akibat dari pemukulan itu mengakibatkan Bintang luka dan meninggal,” terang Rini.
Penulis: AK Jatmiko
Editor: Hari Tri W