Bacaini.id, MALANG – Motif perempuan yang ditemukan tewas setelah diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 12 gedung Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya (UB) Malang Jawa Timur, masih misteri.
Ada yang menyebut, yang bersangkutan diduga mengalami depresi dan sebelumnya mencoba bunuh diri dengan mengiris nadi pergelangan. Hingga kini polisi masih melakukan pendalaman.
“Termasuk saat mengundurkan diri dari kuliah itu sakit, sakit apa juga gak tahu. Tapi nanti akan kami selidiki lagi karena orang tua saat ini masih syok,” ujar Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo kepada wartawan Jumat (15/12/2023).
Dari hasil penyelidikan, identitas korban akhirnya terungkap. Yang bersangkutan diketahui berinisial LD (24) warga Desa Kepuharjo, Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
LD diketahui pernah kuliah di Fakultas MIPA UB Malang. Namun pada tahun 2019 mengundurkan diri lantaran diduga mengalami depresi. Sejak berhenti kuliah, kabarnya yang bersangkutan bekerja di salah satu perusahaan.
LD dikabarkan memiliki sifat tertutup, bahkan hal itu berlaku kepada orang tuanya sendiri. Adanya luka sayat pada pergelangan tangan korban dispekulasikan yang bersangkutan sebelumnya sudah mencoba bunuh diri.
Luka sayat itu ditutup plester. Menurut Anton, yang dilakukan korban melompat dari lantai 12 diduga kuat tindakan bunuh diri. Dari hasil olah TKP, polisi memastikan di lantai 12 tidak ada orang lain.
Hal itu dibuktikan dengan adanya barang-barang milik korban yang tertinggal di lantai 12 dan termasuk di luar gedung. Di lantai 12 itu, kata Anton memang ada ruangan yang tidak terkunci, di mana siapapun bisa mengaksesnya.
“Indikasi kuatnya (melompat) memang mengarah ke bunuh diri karena sebelumnya juga sudah ada niatan mengakhiri hidupnya dengan menyayat tangannya,” terang Anton.
Sementara terkait dugaan depresi yang mencuat dari dugaan surat wasiat yang beredar di media sosial, kata Anton hal itu belum bisa dibuktikan kebenarannya. Bahkan hingga saat ini pihak kepolisian juga belum menerima dan melihat langsung surat tersebut.
“Dari pihak keluarga juga belum ada konfirmasi soal surat itu. Gak tahu itu siapa, tiba-tiba tersebar saja di media sosial. Kami pastikan soal surat itu belum bisa dikroscek kebenarannya,” tegasnya.
Penulis: A.Ulul
Editor: Solichan Arif