Bacaini.id, KEDIRI – Kemarau berkepanjangan justru menjadi berkah bagi perajin genteng di Kabupaten Kediri. Proses pengeringan yang cepat membuat jumlah penjualan naik hingga tiga kali lipat.
Nasib mujur ini dialami para perajin genteng di Desa Manyaran, Kabupaten Kediri. Mayoritas penduduk kampung ini bekerja sebagai pembuat genteng. Tak heran jika Desa Manyaran menjadi penghasil genteng terbesar di Kediri dan sekitarnya.
Menariknya, kegiatan membuat genteng tak hanya dilakukan pekerja pria. Ibu-ibu turut terlibat pembuatan genteng di rumah mereka. “Kalau musim kemarau sehari bisa kering, jadi bisa segera dibakar. Tapi kalau penghujan, bisa seminggu lebih pengeringannya,” tutur Hartini, salah satu perajin genteng perempuan kepada Bacaini.id, Selasa. 31 Oktober 2023.
Proses pengeringan genteng menjadi bagian paling penting dalam pembuatan genteng. Bahkan pembakaran yang menjadi tahap akhir produksi tidak bisa dilakukan jika kondisi genteng belum betul-betul kering. Sehingga makin cepat kering makin cepat pula dijual.
Hal itu dibenarkan Abdul Majid, perajin genteng dengan skala lebih besar di kampung ini. Ia bersama tiga pekerja dapat memproduksi 600 genteng setiap hari. Pembakaran dilakukan jika telah berjumlah 10 ribu genteng .
Harga genteng dijual bervariatif, mulai dari Rp1.500 hingga Rp2.500 per biji. Harga ini ditentukan jenis dan kualitasnya.
Produk dari Desa Manyaran bisa tembus hingga Surabaya, Malang, Sidoarjo, Blitar, dan Pacitan.
Penulis: AK Jatmiko
Editor: Hari Tri W