Bacaini.id, TRENGGALEK – Bencana kekeringan mengakibatkan belasan desa di wilayah Kabupaten Trenggalek Jawa Timur mengalami krisis air bersih.
Pemkab Trenggalek berencana membuat sumur bor di 66 desa yang masuk dalam peta potensi bencana kekeringan.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin telah menyiapkan anggaran Rp 11 Miliar yang bersumber dari APBD serta bantuan yang diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pemprov Jatim.
“Nantinya akan dibuatkan sumur bor di desa yang mengalami bencana kekeringan. Serta memberikan bantuan tandon air, saluran air, serta jurigen,” ujar Nur Arifin kepada wartawan Jumat (6/10/2023).
Pada musim kemarau ini kekeringan telah melanda 15 desa di 7 kecamatan di Kabupaten Trenggalek. Sumur-sumur di lingkungan permukiman warga telah mengering. Bahkan sejumlah warga terpaksa berjalan lebih dari 1 kilometer untuk mendapat air bersih.
Pemkab Trenggalek berusaha memenuhi kebutuhan warga dengan mendistribusikan bantuan air bersih. Droping air bersih yang dilakukan BPBD Trenggalek dilakukan secara berkala.
“Saat ini BPBD Trenggalek telah mendistribusikan air bersih sebanyak 153 tangki kepada desa yang mengalami bencana kekeringan,” ungkapnya.
Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi menambahkan, pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan kepada BNPB melalui Pemrov Jatim. Pihaknya meminta bantuan air bersih, kebutuhan saranan prasarana hingga pembuatan sumur bor.
“Kami mengacu pada data bencana kekeringan di Trenggalek tahun 2019 dalam pengajuan bantuan bencana kekeringan,” ujarnya.
Berdasarkan data, terdapat 66 desa di wilayah Kabupaten Trenggalek yang berpotensi mengalami bencana kekeringan. Kendati begitu, saat ini bencana kekeringan melanda 15 desa.
“Jadi kemungkinan bantuan pembuatan sumur bor akan dilakukan di 66 desa Trenggalek,” tambahnya.
Tradi mengimbau warga yang mengalami kesulitan air bersih untuk segera melapor ke BPBD Trenggalek. Laporan bisa dilakukan melalui perangkat desa masing-masing. Dengan begitu distribusi bantuan air bersih bisa langsung dilakukan secara merata.
Saat ini BPBD Trenggalek masih terus melakukan pendataan jumlah warga yang terdampak kekeringan.
Penulis: Aby
Editor: Solichan Arif