Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Muhammad Zaqqi Syarifudin Bahtiar, pemuda asal Kelurahan Kauman, Kabupaten Tulungagung Jawa Timur dikenal sebagai kolektor keris pusaka.
Koleksi keris pusakanya mencapai 2.000-an. Untuk mendapatkan sekaligus merawat ribuan benda bersejarah itu, Zaqqi rela merogoh kocek hingga miliaran rupiah. “Alasan saya mengoleksi, karena kecintaan saya terhadap keris,” tuturnya.
Zaqqi tergolong kolektor keris pusaka yang cukup lama. Sekitar 14 tahun ia hidup bersama keris yang ditempatkan di rumahnya. Benda-benda pusaka berasal dari berbagai masa. “Mulai peninggalan era Mataram Kuno hingga masa Majapahit,” ungkapnya.
Zaqqi juga mengaku tidak mudah merawat keris pusaka. Khususnya mengenai biaya perawatan, uang yang dikeluarkan Zaqqi tidak sedikit. Hanya untuk perawatan, secara berkala ia merogoh kocek sebesar Rp 6 juta. Biaya yang dikeluarkan itu belum termasuk minyak dan wangi-wangian keris.
“Proses perawatan seluruh koleksi keris ini tidak cukup satu hari. Bahkan saya juga sudah dibantu tiga orang untuk merawat ribuan keris tersebut,” terangnya.
Harga keris koleksi Zaqqi juga beragam. Ia menyebut ada satu keris yang bernilai ekonomis Rp 200 juta lebih. Tingginya harga dipengaruhi adanya lapisan emas 300 gram dengan kadar karat 80 – 85 persen.
Karenanya Zaqqi berani mengklaim nilai ekonomis seluruh koleksi keris pusakanya mencapai miliaran rupiah. Kendati demikian Zaqqi mengaku masih juga ingin menambah koleksi.
Yakni dengan syarat keris pusaka yang ada memiliki keunikan serta harga yang sesuai. Dengan koleksi keris pusaka yang dimiliki, Zaqqi berharap bisa memberi edukasi kepada masyarakat Indonesia.
Terutama terkait dengan kekayaan yang dimiliki Indonesia. “Melalui keris ini, kita bisa belajar betapa kayanya Indonesia. Sehingga masyarakat bisa mencintai peninggalan budaya keris,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Solichan Arif