Bacaini.id, SURABAYA – Jumlah penderita hipertensi di Indonesia terus meningkat. Celakanya sebagian besar penderita tidak menyadari jika mengidap hipertensi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut jumlah penderita hipertensi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. “Satu dari tiga orang Indonesia mengidap hipertensi, bahkan angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki keluhan,” ujar Menkes dikutip dari laman kemkes.go.id.
Riset terbaru Kemenkes menyebut hipertensi menyumbang angka kematian tidak kecil hingga disebut silent killer. Hipertensi juga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit lainnya yang menyebabkan kematian dan pembiayaan kesehatan yang sangat besar.
Untuk itu penting bagi siapapun melakukan deteksi dini hipertensi untuk mencegah berbagai risiko penyakit akibat tekanan darah. Bagi penderita diimbau tetap menerapkan prinsip periksa kesehatan secara berkala, atasi penyakit dengan pengobatan tepat, tetap menjaga pola makan sehat dan gizi seimbang, serta beraktivitas fisik menghindari rokok.
Ketua Tim Kerja Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr. Fatcha Nuraliyah, MKM menjelaskan prevalensi hipertensi di Indonesia sangat besar yaitu sebesar 34,1% berdasarkan survei nasional di 2018. ”Jadi kalau kita hitung, banyaknya orang yang diperkirakan menderita hipertensi sekitar 70 juta lebih penduduk Indonesia,” katanya.
Adapun faktor risiko yang menjadi penyebab hipertensi antara lain, pola makan tidak sehat, yakni kandungan gula garam lemak melebihi batas normal setiap harinya. Disarankan melakukan aktivitas fisik sekitar 15-20 menit untuk mencegah munculnya penyakit tidak menular setiap hari.
Karakteristik pengidap hipertensi di Indonesia mengatakan masih merasa sehat walaupun tekanan darah tinggi.
Penulis: Rides
Editor: Hari Tri W