Bacaini.id, JOMBANG – Seekor ular kayu berukuran dua meter menyelinap masuk di bawah lemari kamar rumah warga di Desa Kendalsari, Kecamatan Sumobito, Jombang. Ular tersebut bahkan sempat menyerang warga yang berusaha menangkapnya.
Keberadaan ular yang membuat warga ketakutan akhirnya dilaporkan kepada petugas damkar. Beruntung ular tersebut berhasil diamankan dengan dimasukkan ke dalam sebuah karung.
Pemilik rumah, Ning Wailunah mengatakan jika dia melihat kepala hewan yang dikira biawak di dalam kamarnya. Penasaran, dia kemudian mengambil senter hingga terlihat jelas seekor ular melingkar di bawah lemari. Tanpa pikir panjang, Ning langsung berteriak minta tolong.
“Awalnya saya kira kepala biawak, namun saat saya lihat pakai senter kok melingkar, ternyata ular itu. Saya langsung minta tolong tetangga,” cerita Ning, Sabtu, 18 Agustus 2023.
Sebelum menghubungi damkar, lanjut Ning, para tetangga berusaha menangkap ular itu. Tidak mudah, karena ular bersembunyi di bawah lemari. Sebagian warga mencoba menarik ekor ular sambil membawa kayu.
Berhasil ditarik dari bawah lemari, ular besar itu melawan hingga beberapa kali lepas dan nyaris menyerang warga. Setelah berjibaku sekian lama, ular tersebut berhasil diamankan, dimasukkan ke dalam kantong plastik besar.
“Baru bisa ditangkap setelah ditarik ke teras rumah. Mungkin ular itu ngejar tikus, saya tadi sempat lihat,” kata Ning.
Menurut Ning, bukan kali pertama ini ada ular yang masuk ke rumahnya. Meski begitu, setelah sekian lama, hari ini kejadian yang sama kembali terulang. “Sepertinya dari kebun sebelah. Karena sebelumnya ular masuk rumah saat kebun itu dibersihkan,” tambahnya.
Petugas Damkar Pos Mojoagung, Riza Maulana menyebut ular yang masuk kamar Ning adalah ular kayu. Memang tidak berbisa, tetapi akan sangat berbahaya jika sampai menggigit orang.
“Jenisnya ular kayu, tidak berbisa, tapi kalau menggigit bisa bahaya, apalagi anak-anak,” kata Riza.
Untuk itu, Riza mengimbau kepada warga untuk melapor kepada petugas damkar jika menemukan ular atau hewan lain yang berpotensi bahaya, alih-alih mencoba menangkap sendiri.
“Karena tidak semua tahu mana yang bahaya dan tidak, jadi langsung saja lapor ke damkar. Nanti akan kita lepas liarkan ke hutan,” imbuhnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira